SUMENEP– Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengalokasikan anggaran fantastis sebesar Rp12,04 miliar dari APBN 2025 untuk subsidi tiket penerbangan di Bandara Trunojoyo, Sumenep.
Kebijakan ini, yang berlaku selama satu tahun penuh dari 1 Januari hingga 31 Desember 2025, menimbulkan pertanyaan menarik: apakah ini solusi permanen untuk meningkatkan konektivitas, atau hanya langkah temporer yang akan habis masanya?
Anggaran miliaran ini difokuskan pada tiga rute penerbangan: Sumenep-Bawean (PP), Sumenep-Pagerungan (PP), dan Bawean-Surabaya (PP). Tanpa subsidi, harga tiket bisa melambung hingga Rp1 juta. Namun, berkat bantuan ini, harga tiket dapat ditekan menjadi sekitar Rp300.000 hingga Rp400.000.
Menurut Ketua Tim Teknik Operasi Keselamatan dan Keamanan Pelayanan Darurat (TOKKPD) Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Trunojoyo, Mohamad Ali Akbar, tingkat keterisian penumpang di beberapa rute cukup menggembirakan. “Realisasi penggunaannya untuk rute Surabaya-Bawean bagus, di atas 90 persen. Untuk rute Sumenep-Pagerungan sekitar 90 persen,” jelasnya.