Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Disdik Lamban, SDN Banbaru I Disegel

Avatar photo
179
×

Disdik Lamban, SDN Banbaru I Disegel

Sebarkan artikel ini
Sekolah disegel ahli waris, KBM SDN Banbaru terlantar (Dok/MaduraExpose.com)

Sumenep, MaduraExpose.com- Diduga ketidak sigapan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep dalam menuntaskan sejumlah sengketa lahan sekolah disejumlah tempat, penyegelan Sekolah Dasar Negeri (SDN) kembali terulang di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin Pagi (6/4/ 2015.

Kali ini yang menjadi sasaran kejengkelan pemilik lahan terjadi di SDN Banbaru I, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Akibatnya, puluhan anak didik terlantar dan kegiatan belajar mengajar (KBM) terganggu. Penyegelan dilakukan oleh sekelompok orang yang disinyalir merupakan ahli waris pemilik lahan yang dijadikan sekolah.

Edi Junaidi tokoh masyarakat Giligenting yang memimpin proses penyegelan SDN Banbaru I itu mengancam tidak akan pernah membuka segel sekolah tersebut sebelum ada iktikad baik dari Dinas Pendidikan Sumenep untuk memperjelas status tanah yang dibangun sekolah tersebut.

“Sudah berapa kali kami menanyakan kepada Dinas Pendidikan terkait kejelasan tanah yang dipersoalkan oleh ahli warisnya ini”, ujar Edi Junaidi sambil menunjuk kepada seseorang yang diduga ahli waris tanah yang ditempati bangunan SDN Banbaru I, Senin.

Menurut Edi, sudah bertahun-tahun ahli waris pemilik tanah itu setiap tahunnya membayar pajak. Sementara dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep hanya berpangku tangan dan terkesan masa bodoh.

“Harusnya mikir dong tanah orang dijadikan SD tanpa ada kompensasi apapun. Kami sudah berkali-kali menanyakan kejelasan masalah ini, tapi pihak terkait belum juga ada kejelasan”, imbuhnya seperti dilansir MaduraExpose.com.

Sejauh ini, lanjut Edy, ahli waris pemilik tanah belum pernah sepeserpun menerima ganti rugi maupun kompensasi dari dinas terkait. Sedang pajak bumi dibebankan kepada pemilik tanah setiap tahunnya.

“Akibat tidak ada kejelasan ini, bertahun-tahun saya dan keluarga malah menempati tanah pecaton milik Desa Banbaru ini”, timpalnya.

Sementara Supardi, Kepala Sekolah (Kasek) SDN Banbaru I kepada awak media membenarkan adanya penyegelan sekolah oleh pemilik lahan. Buntutnya, aktivitas KBM terpaksa dihentikan.

“Untuk sementara kami harus meminjam rumah-rumah warga di dekat SDBN Banbaru I, barangkali ada yang bersedia ditempati siswa belajar”, ujar Supardi Kasek SDN Banbaru I Sumenep, Madura, Jawa Timur.

(M2D/FER)