Scroll untuk baca artikel
Editor's ChoiceRadar Pemkab

Sosialiasi RPKD 2025-2029, Arif Firmanto: Landasan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan

Avatar photo
379
×

Sosialiasi RPKD 2025-2029, Arif Firmanto: Landasan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan

Sebarkan artikel ini

Editor: Ferry Arbania

Dr. Ir. Arif Firmanto S. TP, M. Si Kepala Badan perencanaan pembangunan Daerah (Bappeda) kabupaten Sumenep saat memberikan sosialisasi RPKD Didepan pejabat Pemkab Sumenep/Istimewa.

Sumenep, Maduraexpose.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) melaksanakan Sosialisasi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep Arif Firmanto menyampaikan sosialisasi Hasil Akhir Penyusunan Dokumen Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) 2025-2029.

Sosialiasi diikuti oleh seluruh OPD dan instansi pemkab lainnya seperti Dinas Pendidikan, DPMD, Dinas Pertanian, Diskoperindag, Dinsos P3A.

Berikutnya Dinas Perikanan, Dinkes P2KB, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas PRKP dan Perhubungan, Dinas PUTR, Disbudporapar, Satpol PP, BPBD, Disnaker, Diskominfo, DPMPTSP, Inspektorat Daerah serta BPS setempat.

Mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian ini mengatakan, sosialisasi RPKD tersebut digelar Pemkab Sumenep dalam rangka memberikan pemahaman tentang permasalahan kemiskinan di daerah yang kompleks dan multidimensi.

Pihaknya menilai, persoalan kemiskinan menjadi perhatian seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis dan pemangku (kemiskinan) secara bersama-sama mengentaskan angkanya secara menyeluruh.

“RPKD menjadi landasan kebijakan penanggulangan kemiskinan, baik yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan sinergis lintas sektor,“ demikian Arif Firmanto, Kepala Bappeda Sumenep, Jumat 24 Januari 2025.

Arif menambahkan, penyusunan RPKD 2025-2029 tersebut untuk memberikan pemahaman sekaligus menjabarkan strategi penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sumenep, untuk 5 (lima) tahun mendatang dengan ruang lingkup intervensi kebijakan.

“Pemerintah daerah dengan Dokumen Hasil Akhir penyusunan RPKD terus mendorong sinergi penanggulangan kemiskinan, sebagai prioritas intervensi kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, swasta serta pihak lainnya,” imbuh Arif yang baru-baru ini meraih Gelar Doctor di Universitas Merdeka (UNMER) Malang, Jawa Timur.

Menurutnya, Bappeda menyelenggarakan Sosialisasi Hasil Akhir Penyusunan Dokumen Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Sumenep 2025-2029 bersama Tim Universitas Brawijaya (UB) Malang.

Arif Firmanto menambahkan, proses penyusunan RPKD melalui tahapan desk yang melibatkan tim profesional dari Universitas Brawijaya Malang, seluruh perangkat daerah pengampu kemiskinan.

“Harapannya agar output informasi serta data kemiskinan di Kabupaten Sumenep lebih terarah,”tandasnya.

Pihaknya menandaskan, adapun Verifikasi dan sinkronisasi data untuk menentukan sasaran penanggulangan kemiskinan, prioritas intervensi fokus utama penanggulangan kemiskinan berdasarkan nilai determinan tertinggi.

“RPKD ini untuk pelaksanaannya yang penting menjadi pertimbangan, di antaranya koordinasi lintas sektor, sehingga perencanaan yang sistematis, terpadu dan komprehensif bisa terlaksana dalam penanggulangan kemiskinan,” imbuhnya panjang lebar.

Arif merinci lebih detail, dalam urutan nilai determinan pada prioritas penanganan kemiskinan.

“Dengan cara produktivitas ekonomi, kualitas hidup layak, jaminan sosial dan skenario ketenagakerjaan,” tutu Arif Firmanto yang pernah terpilih sebagai pejabat terpopuler versi JPRM ini. [*]