Scroll untuk baca artikel
KOLOM

Sambut Tahun Baru, Bukan dengan Maksiat dan Hedonisme

Avatar photo
442
×

Sambut Tahun Baru, Bukan dengan Maksiat dan Hedonisme

Sebarkan artikel ini

Maduraexpose.com- Hari ini merupakan hari terakhir menikmati perjalanan kalender 2023. Sebentar lagi, dalam hitungan jam, semua orang akan menjemput kehangatan tahun baru. Dan mungkin saja, malam ini sudah siap dengan terompet dan cara bakar-bakar ikan dan seterusnya.

Terkait perayaan malam tahun baru masehi ini, Redaksi menemukan sebuah tulisan lawas yang dipublikasikan pada tanggal 31 Desember 2018 dalam bentuk opini.

Opini tersebut ditulis oleh Suherman Syach, Direktur RED Institute dan Civitas Akademika IAIN Parepare dan diunggah oleh pijarnews.com, berikut tulisan lengkapnya yang dilansir Maduraexpose.com, Ahad 31 Desember 2023 malam.

OPINI: Sambut Tahun Baru, Bukan dengan Maksiat dan Hedonisme
oleh Suherman Syach, Direktur RED Institute dan Civitas Akademika IAIN Parepare

Dalam tradisi klasik, bangsa-bangsa Yahudi, Majusi dan Nasrani menyambut tahun baru dengan melakukan ritual ibadah dan juga pesta pora.

Dari beberapa referensi menyebutkan kerajaan Babilonia merupakan bangsa pertama yang merayakan tahun baru. Bagi mereka, tahun baru ini adalah kemenangan Dewa Langit Marduk melawan Dewi Laut yang jahat, Tiamat. Raja Babilonia menerima mahkota baru.

Dalam penanggalan tahun masehi, kerajaan Romawi dikenal sebagai pencetus pertama penanggalan dan pergantian tahun dengan siklus matahari. Mereka menamai bulan pertama dengan nama Janus, dewa Romawi, yang memiliki dua muka untuk memandang ke depan dan belakang.

Bangsa Romawi memperingati tahun baru dengan berbagai pengorbanan kepada Janus, bertukar hadiah, mendekorasi rumah, dan mengunjungi beberapa pesta.

------------------------