Scroll untuk baca artikel
Headline NewsRANAH PESANTREN

Prof. Dr. KH Abd A’la Basyir Pengasuh Ponpes Annuqayah Jadi Khatib Masjid Istiqlal Jakarta, Pesannya Sangat Menyentuh!

Avatar photo
6353
×

Prof. Dr. KH Abd A’la Basyir Pengasuh Ponpes Annuqayah Jadi Khatib Masjid Istiqlal Jakarta, Pesannya Sangat Menyentuh!

Sebarkan artikel ini
Prof. Dr. KH Abd A’la Basyir Pengasuh Ponpes Annuaqayah Latee Guluk-Guluk Sumenep Madura Jawa Timur/Istimewa.

Maduraexpose.com- Prof. Dr. KH Abd A’la Basyir Pengasuh Ponpes Annuaqayah Latee Guluk-Guluk Sumenep Madura dipercaya menjadi Khatib Shalat Idul Fitri 1445 H di Masjid Istiqlal Jakarta, Rabu 10 April 2024.

Putra dari Almaruhum KH Ahmad Basyir Abdullah Sajjad ini menjabat sebagai Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Mantan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, menyampaikan makna kemenangan yang diraih umat muslim setelah sebulan suntuk menjalankan ibadah puasa dibulan suci Ramadhan.

“Setiap muslim yang telah menyempurnakan ibadahnya secara substantif, maka di hari Idulfitri kembali ke fitrah. Demikian pula Idulfitri merupakan hari wisuda bagi umat Islam yang lulus ujian untuk mengendalikan dari hal yang diharamkan,” demikian kutipan khutbah KH Abd A’la Basyir didepan Presiden Jokowi dan Wapres KH Ma’ruf Amin di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu.

Menurut kakak kandung K.Hazmi Latee ini, esensi rasa syukur pasca puasa Ramadhan harus digerakkan dengan aksi tindakan nyata ketika telah mencapai kemenangan fitrah.
“Yaitu menjadikan anugerah Allah SWT sebagai perubahan ke arah yang lebih baik untuk kehidupan,”lanjutnya.

Kiai A’la melanjutkan, dengan syukur, gerak dan perubahan itu berhasil mengelola sikap dan perilaku.

“Kepada perilaku kehidupan sosial, budaya pendidikan, ekonomi, politik dan sebagainya,” imbuhnya.

Kiai A’la juga menyampaikan betapa pentingnya rasa syukur setiap diri individu, yang kemudian ditransformasikan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

“Rasa syukur dijadikan dasar untuk membangun yang mencerahkan kehidupan dan menyejahterakan bangsa,” demikian hutbah Kiai A’la dikutip dari RMOL.

Kiai A’la meyakinkan, bahwa syukur transformatif ini, akan membangun kehidupan Indonesia menuju kehidupan yang lebih baik.

“Syukur transformatif harus menciptakan masyarakat berkeadilan, kedamaian, dan kesejahteraan,” imbuhnya.

Profesor yang sangat disegani para santri dan alumninya ini menambahkan tentang makna syukur di Hari Raya Idulfitri ini tidak lagi menjadi kegiatan individual, tapi kegiatan bersama yang terprogram berkelanjutan dengan hasil yang jelas.

“Syukur bermakna signifikan yang niscaya melahirkan keadaban bangsa. Idulfitri patut dijadikan momentum strategis aksi nyata. Kita tidak hanya menginginkan keberhasilan sesaat, tapi berkelanjutan dan meningkatkan keberhasilan dari waktu ke waktu,” tutupnya. [fer/rmol]