Scroll untuk baca artikel
Catatan RedaksiHeadline News

Menunggu “Amplop Rakyat” dari Said Abdullah

Avatar photo
968
×

Menunggu “Amplop Rakyat” dari Said Abdullah

Sebarkan artikel ini
Said Abdullah/Istimewa.

Tiap memasuki bulan Ramadhan atau menjelang Hari Raya Idul Fitri, sosok Said Abdullah Ketua Banggar DPR RI dipastikan pulang kampung ke Sumenep dan namanya kerap dielu-elukan “Wong Cilik”.

Sosok Said Abdullah kerap diidentikkan dengan orang yang selalu membawa “berkah” tersendiri bagi kalangan tertentu. Bahkan, beberapa hari yang lalu, seorang teman sempat menanyakan apakah ada “berkah” dari Pak Said ya. Satunya lagi menanyakan, ada “Amplop Rakyat”,gk ya? wajah teman ini terlihat kecewa mendengar jawaban, “Saya tidak tahu,”.

Dan kalau diamati, sepanjang Ramadhan tahun ini memang tak ada keriuhan seperti tahun sebelumnya soal Said Abdullah bagi-bagi “berkah” dari “Amplop Rakyat” yang menggiurkan itu. Memangnya apa pula si “berkah” itu?

Dinukil dari laman resmi banten.kemenkumham.go.id dijelaskan, “Secara bahasa, berkah adalah istilah yang berasal dari kata dalam bahasa Arab, yakni barokah yang artinya nikmat.

Sementara itu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berkah adalah karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia.”

Said Abdullah memang dikenal masyarakat Sumenep murah hati, suka membantu orang yang membutuhkan, termasuk pembangunan masjid dan lainnya.

Kembali ke soal “amplop rakyat”, dan banyaknya orang-orang yang menanyakan apakah ada “amplop rakyat alias “berkah” Ramadhan tahun ini dari Said Abdullah, seolah hal itu menjadi isyarat kedermawanan yang bersangkutan.

Memang tidak ada “keramaian” apalagi “kegaduhan” di medsos seperi tahun kemarin. Kemungkinan “berkahnya” dibagikan dengan cara tak boleh direkam atau disebar ke medsos, atau tanpa “amplop”, karena kahawatir hanya jadi “fitnah” dan “gaduh” seperti tahun sebelumnya.

Pasalnya, saat itu, amplop bergambar Said Abdullah politisi senior PDI Perjuangan asal Sumenep itu mendadak heboh di jagad maya.

Sebuah video beredar secara masif yang dibagikan akun anonim di medsos yang menuding Said melakukan money politics.

Ssst…tunggu dulu sebentar, oh ya, amplop itu kalau mengutip laporan Vocabulary.com dimaknai sesuatu yang menyelubungi, atau membungkus. Biasanya mengacu pada benda yang Anda tempelkan prangko dan surat siput. Pada awal tahun 1700-an, envelope , kata benda untuk “wrapper”, berevolusi dari bahasa Prancis enveloppe , yang berarti “menyelimuti”. Lanjut…..

Dalam video itu terlihat, seorang pria membagikan amplop merah berlogo kepala banteng khas PDI Perjuangan diberikan kepada jemaah yang hadir di sebuah masjid. Video itu diunggah akun Twitter [sekarang X] @PartaiSocmed.

Selain itu, juga terdapat foto Said Abdullah. Tak lama kemudian, Said mengklarifikasi, bahwa para pengurus cabang PDI Perjuangan se Madura memang membagikan 175 ribu paket sembako kepada kaum miskin se Madura, sebagian dalam bentuk uang tunai. Namun hal itu, lanjut Said, sebagai niat zakat mal yang rutin dilakukan tiap tahun sejak 2006.

Said menyebut framing monay politics di media sosial dinilai salah alamat.Setiap kali reses ,dirinya memang menerima uang sebagai anggota DPR RI. Namun, uang itu lantas dirupakan bantuan sembako dan diberikan kepada rakyat, sebagai bagian dari akuntabilitas publik.

“Diluar itu saya ini muslim, saya diwajibkan untuk zakat. Maka saya menunaikan zakat itu bersama kader kader PDI Perjuangan se Madura dan sekaligus mengajak para Kepala Desa yang pasti tahu sentra kemiskinan ekstrem warganya,” papar Said dikutip dari TribunNews.

“Kenapa ada logo PDI Perjuangan, sebab sebagian kader bergotong royong dan itu juga diniatkan zakat mal. Kegiatan ini dibarengkan dengan pembagian sembako diatas. Dan kegiatan ini kami lakukan diluar masa kampanye yang diatur oleh KPU,” imbuh politisi dengan nama lengkap MH Said Abdullah ini.

Nah,sekarang sudah jelas, tak perlu diperjelas, sudah dijelaskan sejelas-jelasanya. Maka, tak ada salahnya doakan saja Said Abdullah panjang umur dan tetap peduli “amplop Rakyat”. Merdeka!!!