Jumiati (23) warga Dukuh Sikidang RT.03 RW.01 Desa Pucanggading Kecamatan Bandar kabupaten Batang, telah merasakan pahitnya hidup di penampungan sambil menunggu giliran pemberangkatan ke tempat tujuan. Menurutnya, saat dipenampungan PT. Tegar Sukses Abadi yang beralamat di daerah Pedurungan Semarang ini, dirinya mengalami tekanan bhatin yang luar biasa. Karena dalam penampungan milih H. Abdulah ini, semua calon TKW di kurung bak di dalam penjara di lantai 3 dan lantai 4 saja, serta tidak boleh beraktifitas di luar penampungan. [panturan.blogspot.co.id]
MADURA EXPOSE—Beberapa negara yang selama ini biasa mempekerjakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di sejumlah negara asia seperi Taiwan dan Hongkong sempat kaget dan kelimpungan terkait rencana pemerintah Indonesia yang berencana menghentikan pengiriman TKI ke luar negeri.
Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu akan diterapkan secara bertahap hingga tahun 2017. Jika kebijakan itu benar-benar diterapkan, seperti disampaikan Nusron Wahid, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), akan membuat negara-negara pemasok PRT dari Indonesia dipastikan kelimpungan.
Tak hanya Taiwan dan Hongkong, negara besar seperti Arab Saudi pun bakal kerepotan dan terkejut seperti Taiwan dan Hongkong.
“Taiwan dan Hong Kong akan shock (terkejut),”ungkap Nusron Wahid dilansir Maduraexpose.com dari liputan6.com, baru-baru ini.
Nusron menuturkan, pemerintah menghentikan pengiriman PRT ke Timur Tengah mulai tahun ini sebagai langkah awal. Kemudian secara bertahap hingga 2017 untuk Asia Pasifik seperti Taiwan , Hong Kong, Malaysia, Singapura dan Makau.
Sebagai penggantinya, pemerintah akan mengirim TKI terlatih dan mempunyai keterampilan (skill worker) ke luar negeri. Untuk itu, pemerintah siap memberikan pelatihan kepada tenaga kerja Indonesia agar bisa menjadi tenaga terampil.
[lp6/fer]