[vc_row][vc_column][vc_column_text]MADURAEXPOSE.COM, SUMENEP–Banyak yang belum mengetahui kenapa banyak kiai dan Ulam di Sumenep secara terang-terangan mendukung Achmad Fauzi-Nyai Dewi Khalifah sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep untuk priode 2020-2025.
Usut punya usut, ternyata keputusan itu tidak muncul secara serta merta,melainkan melalui proses yang penuh dengan kehati-hatin karena menyangkut nasib masyarakat Sumenep 5 tahun kedepan.
Salah satu Ulama Sumenep yang cukup termsyhur,yakni KH.Taufiqurrahman,FM baru-baru ini mengungkapkan alasan beliau mendukung Achmad Fauzi untuk menjadi Bupati Sumenep melalui Pilkada 9 Desember 2020.
Ulama kharismatik yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Matlabul Ulum Jambu, Kecamatan Lenteng Sumenep ini, pilihan terhadap figur Achmad Fauzi bukanlah asal dukung karena Pilkada tidak bisa dianggap main-main, harus melalui berbagai proses yang diantaranya melalui Istikharah dan istisyaroh.
“Jadi dengan dua cara tersebut (Istikharah dan istisyaroh) saya mantapkan dukungan kepada pasangan Fauzi-Eva,” demikian KH.Taufiqurrahman,FM kepada awak media di Sumenep.
Kiai Taufik juga menjelaskan soal ijtihad politiknya terkait dengan keberadaan PDIP Sumenep saat ini. Mengingat dirinya salah satu tokoh berpengaruh di Sumenep yang juga tercatat sebagai deklarator pembentukan PKB. Kiai Taufikpun tak menyangkal soal beda parpol.
“Sebab pada Pilkada kali ini bukan milih soal partai tapi milih pemimpin,” tutupnya.
Berdasarkan penelusuran sebuah artikel yang dimuat suara muslim, dijelaskan bahwa istikharah perlu didampingi dengan Istisyarah.
Istisyarah adalah memperbincangkan dan mengumpulkan pendapat untuk memudahkan kita membuat keputusan terhadap suatu perkara. Dalam melakukan prosesnya, kita perlu bijak memilih seseorang sebelum meminta pandangan. Sebaiknya mengutamakan pandangan orang yang selalu membersamai kita, seperti halnya orang tua, guru, atau orang yang arif dan bijaksana dalam menanggapi suatu masalah, dan matang dalam berpikir.
Istikharah dianjurkan diimbangi dengan istisyarah. Dengan istisyarah akan ada pendapat-pendapat yang membantu memberi perspektif yang lebih luas dari pandangan kita yang terbatas.
Istikharah dan istisyarah saling melengkapi beriringan. Lalu putuskan dengan berhati-hati dengan diniatkan untuk mencari rida Allah. Bismillah, Melayani!
[Arbania][/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]