Sumenep, MaduraExpose.com- Badan Lingkungan Hidup, Satpol PP dan pihak terkait lainnya dilingkungan Pemkab sumenep seperti kecolongan. Pasalnya, aksi tambang pasir liar disejumlah tempat yang kerap dikeluhkan dan diduga masih terus berlangsung, akhirnya membuahkan petaka yang seharusnya diantisipasi semaksimal mungkin.
Adalah Abdul Holik (17), Siswa Kelas II Madrasah Aliyah Aswaja, Kecamatan Ambunten yang tinggal di Dusun Sumur Kramat, Desa Panaongan, Pasongsongan, Sumenep terpaksa merenggut nyawa sia-sia setelah tubuhnya tertimbun kubangan pasir liar tak jauh dari tempat tinggalnya.
Samsudin, warga Desa Panaongan kepada MaduraExpose.com menerangkan, korban tewas didalam kubangan tanah yang diatas berjibun tumpukan pasir yang runtuh seketika.
“Holik ikut dua temannya menambang pasir milik Imam didekat rumahnya. Belum setengah jam menggali pasir dan menaikkannya kedalam bak mobil, tiba-tiba gundukan pasir diatasnya runtuh dan menimbun tubuhnya hingga tewas”, ujarnya, Kamis (16/10/2014)
Rupanya kasus tersebut tercium aparat kepolisian yang langsung meluncur ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Polisi mengamankan sejumlah barang bukti seperti keranjang terbuat dari daun kelapa, mobil pick up dan cangkul yang digunakan untuk menggali pasir sekaligus menaikkannya kedalam mobil.
“Olah TKP sudah. Tinggal memeriksa saksi-saksi”, terang AKBP Marjoko, Kapolres Sumenep, Madura Jawa Timur.
(Idi/fer)