MADURAEXPOSE.COM— Mohtar alas Itang, Aktivis Indonesia Peduli Masyarakat Petani Kepulauan Kangean, kepada awak media menduga sikap dan kebijakan Kepala UPT Pertanian setempat dinilai arogan dan cenderung mengedepankan kepentingan pribadi.
Pernyataan Itang itu disampaikan baru-baru ini seperti dilansir media regional Jawa Timur. Menurutnya, mayoritas kelompok tani (Poktan) di Kecamatan Arjasamengeluhkan sikap dan tindakan UPT Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (PTPHDP) yang baru yang terkesan arogan dan egois.
“Kebijakan yang dilakukan UPT yang baru itu sering tidak mendasar dan cenderung mengedepankan kepentingan pribadinya,” ujarnya kepada awak media di Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Tudingan Itang tersebut sangat mendasar, karena selama ini, pihak UPT diduga sengaja tidak pernah melakukan koordinasi maupun verifikasi terhadap keberadaan kelompok tani yang ada di Kecamatan Arjasa.
“Tahu-tahu pihak UPT langsung melakukan gebrakan tanpa terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan pihak kelompok tani. Tindakannya itu jelas merugikan pihak Poktan,” tandasnya.
Sementara Bambang Heriyanto, Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan saat dikonfirmasi awak media malah berpesan, agar Poktan di Kecamatan Arjasa untuk tidak terlalu mempersoalkan sikap UPT yang arogan tersebut.
Pasalnya, dari 213 Poktan yang ada di Arjasa, lanjut Bambang, sudah mendapat legalitas yang sah dari Pemkab Sumenep.
Bambang juga menyinggung soal kisruh kontrak lahan di kepulauan Arjasa untuk melanjutkan kontrak hingga selesai.
“Untuk petani penyewa lahan dipersilahkan melanjutkan sisa kontraknya sampai selesai masa kontraknya,”pungkasnya. [Ahz/qib/fer]