MADURA EXPOSE—Kisruh soal distribusi raskin tahun 2015 yang ngendon dipihak Bulog terus bergulir hingga ke meja Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi.
Asosiasi Kepala Desa meminta Wabup bersikap jantan jika memang tidak mampu mengatasi sengkarut raskin yang sejak setahun terakhir membuat berang kalangan kepala desa di Kabupaten paling timur di ujung Pulau Madura ini.
Sementara Wabup Fauzi dalam klarifikasinya yang disampaikan kepada Madura Expose melalui telpon genggamnya Senin Sore (28/3) tetap berkomitmen untuk menfasilitasi AKD dengan pihak Bulog pusat di Jakarta seperti yang dijanjikan dalam pertemuan khusus di kantor Pemkab Sumenep.
“Kami sudah lakukan langkah-langkah agar masalah raskin 2015 ini segera selesai. Kami terus prisure pihak Bulog di Jakarta. Dalam waktu dekat mediasi akan kami fasilitasi. Teman-teman AKD tinggal menunggu surat resmi dari Bulog pusat”, terang Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi, melalui telpon genggamnya kepada Madura Expose, Senin Sore, 28 Maret 2016.
Sementara Idavi, yang baru saja terpilih sebagai Ketua AKD Sumenep, meminta pihak Bulog tidak main-main dengan masalah raskin, mengingat para Kades sudah memenuhi ketentuan penebusan raskin sebelum jatuh tempo atau batas akhir pembayaran.
“Teman-teman Kades sudah menyetor uang penebusan raskin tahun 2015, tapi pihak Bulog malah menaruh uang kami sebesar Rp 3,8 M disalah satu Bank. Jika sampai bulan depan raskin tidak direalisasikan, terpaksa kami akan menempuh jalur hukum”, terang Idavi, Ketua Terpilih AKD Sumenep di salah satu rumah makan terkenal di Kota Sumekar tersebut, Senin.
Sebelumnya, HM.Hasan Abd Hamid, Plt.Ketua AKD meminta Wabup Fauzi bersikap jantan dalam menangani kisruh raskin yang belakangan ini kian memanas. “Kalau Pak Wabup memang tidak mampu, yang jantan aja dong bilang nggak mampu”, ujar orang nomor satu di Desa Karang Sokon, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep kepada Madura Expose Senin Pagi. [FERRY ARBANIA]