MADURA EXPOSE—Semrautnya kendaraan roda dua dan empat yang parkir didepan toko, swalayan dan tempat perbelanjaan di kawasan dalam kota Sumenep mendapat sorotan dari banyak kalangan, termasuk dari aktivis Sumekar Network.
“Kalau kita perhatikan, sumber masalah ini muncul karena mayoritas pertokoan dan swalayan di Kota Sumenep tidak memiliki lahan parkir yang memadai, bahkan banyak yang tidak punya tempat parkir sama sekali”, ujar Hidayatullah aktivis dari Sumekar Network kepada Madura Expose.
Tidak tersedianya lahan parkir yang memadai, lanjut Dayat, cenderung menciptakan kemacetan yang menggangu bagi pengguna jalan lainnya.
“Harus ada regulasi yang jelas dari seluruh pihak terkait kalau tidak, maka jargon “Nata Kota” hanya omong kosong saja”, sambungnya.
Sementara Kasat Lantas Polres Sumenep ditemui diruang kerjanya kemarin menjelaskan, persoalan parkir hingga penertiban tidak cukup dibebankan kepada pihak kepolisian.
“Akan menjadi lebih solutif kalau seluruh pihak terkait dilibatkan”, terangnya.
Persoalan tata kelola parkir yang seringkali menjadi momok masyarakat ini. Tak heran kalau Wabup Achmad Fauzi tak bosan-bosan mewarning beberapa pimpinan SKPD terkait supaya bertindak tegas melakukan penertiban.
“Agar masalah ini tidak salih menyalahkan, nanti akan kami mediasi semua pihak di SKPD dengan pihak kepolisian (sat lantas) untuk membicarakan solusi bersama soal parkir yang masih semraut”, terang Achmad Fauzi , Wakil Bupati Sumenep saat berbincang dengan Madura Expose, Kamis 31 Maret 2016. [Ferry Arbania]