Sumenep, MaduraExpose.com- Setelah melihat lebih dekat sosok Achmad Fauzi, baik melalui media massa maupun dari orang-orang yang mengenalnya dengan baik, membuat kalangan pemuda di Kabupaten Sumenep mengaku menemukan sosok baru, calon pemimpin masa depan, yang diharapkan mampu memberikan pencerahan terhadap kreativitas pemuda yang selama ini terkesan masih termarjinalkan.
“Banyak lumbung kesenian di Kabupaten Sumenep seperti sanggar sastra, komunitas anak muda dan sejumlah organisasi lainnya yang terkesan dianak tirikan oleh pemerintah daerah. Sosok Fauzi ini layak maju di M-1 (Cabup,Red) untuk mewakili kaum muda intelktual melahirkan karyanya”, ujar Syaifurrahman, salah satu pemuda yang aktif di organisasi Gerakan Pemberdayaan Masyarakat Desa (GPMD) Kecamatan Ganding, Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Sebelumnya, Achmad Fauzi, dalam sesi wawancara ekslusif dengan MaduraExpsoe.com mengaku memiliki perhatian besar terhadap peran pemuda dalam memajukan Sumenep. Namun terkait apakah harus menjadi Bupati atau Wakil Bupati, dirinya mengaku hal tersbut tidak menjadi halangan.
“Menjadi Bupati atau Wakil Bupati itu sebenarnya bukan persoalan. Intinya bagi saya, nawaitu yang sungguh-sungguh untuk membangun Sumenep. Pemuda diseluruh dunia itu, menjadi ujung tombak kemajuan sebuah bangsa”, ujarnya.
Fauzi yang hingga saat ini berjibaku dengan sejumlah kegiatan bisnis dan media ini ternyata juga pernah menjabat sebagai Direktur Umum (Dirut)
PT.Petrogas Pantai Madura (PPM). Semangatnya untuk membangun Sumenep melalui Pilkada Sumenep 2015 sudah banyak mendapat restu dari kalangan Ulama dan Tokoh masyarakat di Pulau Garam Madura ini.
“Kalau misalnya saya ditakdirkan menang, saya inginkan teman-teman pemuda tetap mengkritisi pemerintahan kami nantinya. Amin”, imbuh Achmad Fauzi.
Selain itu, dirinya juga menargetkan pembangunan di Kepulauan Sumenep ditargetkan paling lambat dua tahun dilakukan pembenahan besar-besaran, sebagai kompensasi dukungan masyarakat yang menginginkan perubahan nyata.
“Pengalaman dan kedekatan kami dengan para elit di Jakarta sangat memungkinkan dan lebih mudah membangun daerah dengan program nyata”, pungkasnya melalui sebuah perbincangan hangat dalam diskusi kecil para tokoh dilintas sektoral.
(fer)