Sumenep, Maduraexpose.com– Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Raudlatul Iman (STIDAR) Gadu Barat Ganding dengan motto besarnya “The Great Campus of Civilization Restoration” dan “The Excellent Campus of Community Development” terus menata diri menjadi kampus peradaban yang menyentuh substansi persoalan-persoalan kemasyarakatan yang terus mengalami dinamika dalam arus perubahan.
Ketua Yayasan Raudlatul Iman yang mengelola STIDAR, Dr. Romo KH. SAHLI HAMID, M.Pd.I sebagai tokoh fenomenal yang konsen mengawal cerahnya peradaban tak pernah lelah berjibaku menggagas dan beraksi membawa cahaya gairah di tengah suramnya hegemoni budaya yang telah kehilangan arahnya sebab sihir finansial dan arogansi intelektual.
Sebagai bentuk implementasi dari visi, motto STIDAR, para pengelola berupaya mewujudkan tridharma perguruan tinggi dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, STIDAR juga istikamah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), yang saat ini salahsatu kelompoknya ditempatkan di Dusun Sobuk Desa Gadu Barat dan Sobuk Desa Karay dengan tema “Optimalisasi sumber daya manusia pedesaan” yang diaktualisasikan ke dalam program cerdas sosial, cakap digital dan peduli lingkungan.
Di sela-sela mengantar mahasiswa KKN, Ketua Yayasan, Kiai Sahli yang didampingi dosen pembimbing lapangan (DPL) Nawafil, M.Psi berharap agar mahasiswa terus belajar dan dapat berkolaborasi dengan masyarakat sehingga kehadirannya mampu memberikan solusi bagi problem-problem kemasyarakatan dan menjadi suluh peradaban umat yang diterima tokoh setempat Kiai Nasamuddin, Rabu (6/8/2025).
Kiai Sahli, saat dihubungi MaduraExpose, menyampaikan pesan menyentuh “Kita adalah tamu di bumi, maka jangan pernah menjadi budaknya. Tetaplah menjadi utusan langit untuk memakmurkan bumi-Nya” (mhs/fer)

















