Pro dan Kontra soal pergantian Kepala Daerah pada Pilkada Sumenep yang dijadwalkan KPU November 2024 mendatang kerap melahirkan gemuruh perdebatan melalui platform media WhastApp (WA) “2024 Ganti Bupati”, tiap hari, penuh diskusi.
Ragam perbincangan pun kerap menyeruak memecah ketidak pastian, tentang siapa yang akan menjadi lawan petahana nantinya.Penuh hiruk pikuk, mulai dari ajakan shalat berjemaah ke masjid hingga prediksi PDI Perjuangan bakal ganti Calon Wakil Bupati dan harapan politisi senior PKB yang menginginkan pencalonan sosok Kharismatik KH. Unais Ali Hisyam.
Beberapa tokoh kiai PKB Sumenep mengaku lebih setuju jika parpol tersebut tidak berkoalisi dengan PDI Perjuangan dalam kontestasi Pilkada 2024. Sosok Unais Ali Hisyam dinilai paling pantas untuk diusung karena memiliki jaringan kuat dan hubungan emosional dengan para kiai di sejumlah pondok pesantren di Kabupaten Sumenep. Mantan Anggota DPR RI itu diharapkan menjadi pemersatu semua tokoh PKB dalam momentum Pilkada demi masa depan parpol tersebut kedepannya.
Beberapa tokoh PKB Sumenep yang diajak berbincang dengan media ini mengaku punya harapan besar terhadap sosok Kiai Unais Ali Hisyam, sudah sangat matang dalam berpolitik dan sangat kharismatik.
Bahkan politikus senior PKB H. Herman Dali Kusuma yang pernah menjabat Ketua DPRD Sumenep itu secara implisit menyatakan siap mundur dari pencalonannya, jika Pengasuh Ponpes Aswaj Ambunten itu direkom PKB menjadi Calon Bupati Sumenep.
Politisi yang sangat dekat dengan kalangan wartawan dan para kiai dan tokoh NU itu berharap, partainya bersikap tegas dalam menentukan pilihannya, apakah mengusung kader sendiri atau justru berkoalisi.
Menurutnya, kalaupun PKB tidak mengusung paslon Cabup dan Cawabup sendiri pada Pilkada Sumenep tahun ini, dirinya mendukung partainya agar segera menentukan arah pilihannya,mengingat waktu pelaksanaan Pilkada yang sudah semakin dekat.
Bakan dalam diskusi terbatas, H. Herman Dali Kusuma menjelaskan dirinya tidak sedang mencari panggung dibalik hiruk pikuk politik menjelang Pilkada Sumenep. Tokoh yang dikenal banyak berjasa dalam membesarkan parpol besutan Cak Imin tersebut mengaku hanya ingin menemukan keselarasan dalam keserasian seluruh simpatisan maupun kader PKB.
“Keselarasan dalam keserasian, dan sejalan antara siapa yang harus diyakini. Kalau ini menjadi ngambang semua, ya selesailah tugas kita mengawal pencalonan sekedar di pendaftaran,” demikian H. Herman Dali Kusuma dalam sebuah kesempatan.
Diluar itu, salah satu tokoh pesantren ditepi barat Kabupaten Sumenep yang juga pengurus PKB, bersepakat agar PKB mengusung Calon Bupati sendiri. Meski bukan Kiai Unais Ali Hisyam, sosok Kiai tersebut menginginkan KH Mohammad Shalahuddin Warits alias Ra Mamak agar direkom PKB menjadi Calon Bupati Sumenep 2024.
Terlepas akan kemana arah PKB Sumenep dalam menentukan pilihannya, apakah mengusung Paslon sendiri atau tunduk pada koalisi, hal itu tetap menjadi kewenangan DPP PKB. Namun demikian, terasa sangat mubadzir, apabila PKB Sumenep dipenuhi sederet tokoh pesantren berpengaruh itu, justru tidak memanfaatkan momentum Pilkada Sumenep untuk merebut kembali kejayaan parpol besar tersebut yang telah mengantarkan sosok ulama besar KH.Busyro Karim menjadi Ketua DPRD dua priode dan Bupati Sumenep dua priode. Bahkan sebelumnya, PKB telah mengantarkan Kiai berpengaruh seperti KH.Ramdlan Siraj menjadi Bupati (priode pertama) melalui PKB. Mungkinkah, munculnya tagline 2024 Ganti Bupati menjadi sinyal kuat kemenangan PKB di Sumenep? “Akankah PKB Mengulang Kejayaannya dibawah Komando Para Kiai pada Pilkada-Pilkada sebelumnya?#Peace.