Scroll untuk baca artikel
Hot Expose

Wabup Fauzi, Dari Relokasi PKL “Harga Mati” Hingga Julukan “Si Tangan Besi”

Avatar photo
223
×

Wabup Fauzi, Dari Relokasi PKL “Harga Mati” Hingga Julukan “Si Tangan Besi”

Sebarkan artikel ini

MADURA EXPOSE—Sejumlah pengurus PKL Taman Adipura yang sebagian kecil masih bertahan di depan Lapangan Giling

Sumenep, tempat relokasi yang sejak awal didengungkan Wakil Bupati (Wabup) Achmad Fauzi yang belakangan dikenal

sebagai pejabat “si tangan besi” oleh ratusan pedagang saat berunjuk rasa beberapa waktu lalu itu, hingga detik ini masih

berbuntut panjang.

Sejumlah PKL menilai, hingga detik ini, tak seorangpun anggota dewan yang benar-benar serius untuk memperjuangkan

nasib ratusan PKL yang terlantar dan menyebar hampir diseluruh kawasan kota. Itu terjadi, karena pedagang menolak

direlokasi di depan lapangan Giling yang sepi pembeli dan tempatnya menggangu arus lalu lintas, bahkan perkantoran.

“Padahal sebelum direlokasi, Pak Wabup bilang ke kami, nanti kalau di Giling sepi nggak apa-apa balik lagi,” ujar sejumlah

pedagang kaki lima yang dihubungi MaduraExpose.com.

Persoalan tersebut juga dibenarkan oleh Rudi Hartono, Sekretaris Paguyuban PKL Taman Adipura. Pihaknya menyesalkan

sikap Wabup yang dinilai tidak konsisten, bahkan cenderung cuek dan terkesan memusuhi para PKL dengan menggunakan

kekuasan tangan besinya.

“Sebelum terpilih, Pak Fauzi selalu bersikap santun dan sok akrab terhadap teman-teman PKL. Tapi begitu terpilih dan

dilantik, ternyata Pak Wabup yang ngotot dan mengatakan relokasi kelapangan Giling sudah harga mati,” ujar Rudi Hartono

Sekretaris PKL Taman Adipura.

Sementara Cak Dul, Ketua Paguyuban PKL, menyesalkan degan sikap cuci tangan Tim Relokasi yang selama ini

dikomandani Syaiful Bahri, Kepala Diseperindag Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Apalagi, suasana makin

memanas, setelah munculnya paguyuban PKL tandingan Persatuan Pedagang Kreatif Sumekar, yang dibentuk di Gedung

Korpri Sumenep, baru-baru ini.

Pembentukan PKL tandingan tersebut oleh banyak kalangan ditengarai sarat kepentingan dan berpotensi melahirkan

perpecahan dikalangan para pedagang yang selama ini terlihat harmonis.

“Bahkan ada salah satu konsultan datang kerumah mengajak saya hadir ke acara pembentukan persatuan pedagang itu.

Sebelumnya ada salah satu anggota Komisi II meminta saya menyebarkan undangan acara itu ke semua anggota

paguyuban, “ terang Cak Dul, Ketua Paguyuban PKL Taman Adipura Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Menurut Cakdul, anggota dewan yang meminta dirinya menyebarkan undangan kepada anggota Paguyuban PKL Taman

Adipura tersebut berinisial M dari Fraksi Gerindra DPRD Sumenep.

Sementara itu Nurus Salam, Ketua Fraksi Gerinda-Sejahtera, saat dikonfirmasi apakah anggotanya sudah berkoodinasi

dengan dirinya terkait pertemuan dengan ketua paguyuban PKL tersebut, pihaknya menggelengkan kepala.

“Oh, nggak ada koordinasi apapun dari anggota saya kalau datang kerumah Cak Dul. Dan saya selaku ketua Fraksi juga

tidak memerintahkan dia soal pembentukan persatuan PKL yang baru itu,” terang Nurus Salam, Ketua Fraksi Gerindra-

Sejahetra, saat berbincang dengan MaduraExpose.com, disebuah lesehan PKL dekat Hotel terkenal di Kabupaten

Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis Malam 25 Agustus 2016. [Ferry/Tim]