MADURA EXPOSE–Sehari setelah diberitakan empat media online (MaduraExpose.com, PortalMadura.com, KoranMadura.com dan NewsMadura.com) uang iklan pelantikan Bupati Sumenep yang diterbitkan di media tempat Samaudin alias Udin bekera langsung dibayar. Padahal sebelumnya, selama tiga bulan, setiap kali dirinya melakukan penagihan selalu diremehkan dengan alasan yang terkesan dibuat-buat oleh bagian Humas Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur.
“Karena tidak adanya iktikad baik dari bagian Humas Pemkab Sumenep, uang iklan selama tiga bulan tidak dibayar. Imbasnya, saya yang jadi korban karena disangkanya uang diambil saya. Saya dipecat gara-gara Humasnya tidak beres dalam mengurus keuangan. Aneh, setelah tiga bulan tak kejelasan, terpaksa saya ngomong di media online. Eh, besoknya kok langsung dibayar sama humas pemkab,” ujar Udin, salah satu wartawan yang menjadi korban pemecatan salah satu perusahaan media terbesar di Surabaya.
Merasa sakit hati menjadi korban Kabag Humas Pemkab Sumenep, dirinya berencana melakukan aksi bersama sejumlah wartawan yang tergabung dalam Kaukus Labang Mesem (KLM) guna menyampaikan sejumlah tuntutan yang akan disampaikan langsung kepada Bupati dan Wakil Bupati Sumenep.
“Salah satu poin tuntutan kami adalah, meminta Bupati dan Wabup supaya mencopot Dihya Suyuti sebagai Kabag Humas Pemkab dan Bu Rifah Bendahara Humas Pemkab Sumenep dari posisi mereka. Kalau perlu seluruh orang-orang Humas diganti semuanya agar tidak menimbulkan masalah lagi dikemudian hari,” imbuhnya.
Adapun media yang tergabung dalam Kaukus Labang Mesem (KLM), yakni Madura Expose, Koran Madura, Portal Madura dan News Madura secara sepakat akan mengawal kasus Udin tersebut hingga tuntas.
“Humas Pemkab harus diisi oleh orang yang paham IT dan regulasi. Percuma juga digelontor anggaran Rp 400 juta kalau hanya dibuang percuma ke media yang kebanyakan tidak terindex di google. Saya pikir, Kabag Humas Pemkab perlu secepatnya diganti agar tidak lagi malu-maluin masyarakat Sumenep,” ujar Syamsuni, Kabiro Koran Madura yang tergabung dalam KLM, Minggu 22 Mei 2016.
Hal senada juga ditegaskan Hartono, Pimred Portal Madura yang juga menyarankan pemegang kebijakan untuk segera mencopot Dihya Suyuti dari jabatannya sebagai Kabag Humas Pemkab Sumenep karena dinilai tidak paham IT.
“Kalau orang yang bukan ahlinya terus dipertahankan sebagai Kabag Humas Pemkab Sumenep, maka tunggulah kehancurannya,” ungkap Hartono serius.
Sementara Dihya Suyuti, Kabag Humas Pemkab Sumenep mengakui kalu bagian Humas Pemkab Sumenep belum memiliki tenaga profesional yang memahami IT. Anehnya lagi, Kabag Humas tidak memiliki data media online yang menjamur di Sumenep.Akibatnya, uang iklan ratusan juta itu diduga hanya dikuras kepada media yang hanya memiliki visitor dibawah rata-rata berdasarkan kedekatan personal semata. [M33/fer]