Scroll untuk baca artikel
Hot Expose

Suara Incumbent di Ambunten Mulai ‘Berantakan’

Avatar photo
180
×

Suara Incumbent di Ambunten Mulai ‘Berantakan’

Sebarkan artikel ini
Banner peserta pilkada Sumenep 9 Desember 2015 di kawasan sungai Kebun Agung, Kota Sumenep. [Foto:Ferry Arbania/Maduraexpsoe.com]

Sumenep,Maduraexpose.com- Sejumlah tokoh pendukung Busyro Karim pada pilkada Sumenep 2010 silam mengakui suara dukungan terhadap incumbent (petahana) di sejumlah kawasan Ambunten dan Pasongsongan mulai berantakan alias rusak.

“Banyak tetangga saya yang menghadiri acara silaturrahim dengan incumbent. Ya itu dia, alasannya incumbent. Kami menduga suara petahana sudah rusak di Pasongsongan”, terang salah satu tokoh berpengaruh yang juga bos ikan di Pasongsongan sambil meminta identitasnya disembunyikan.

Kekhawatiran pasangan calon nomor urut 1 tersebut sangat beralasan, meningata suara dukungan terhadap paslon nomor urut satu di sejumlah titik di Kecamatan Pasongsongan dan Ambunten semakin menguta. Tak heran, kalu kubu petahan sering terlihat turun ke masyarakat dengan alasan silaturrahim.

Bahkan, beberapa orang yang sebelumnya selalu intens dengan salah satu anggota DPRD Sumenep dari partai pengusung, dengan terang-terangan mendua dan memilih pindah mendukung pasangan nomor urut 2, yakni Zainal Abidin-Dewi Khalifah di Pilkada Sumenep 9 Desember 2015 mendatang.

“Tekad saya sudah bulat untuk mendukung Pak Zainal dan Nyai Eva. Saya bukan berkhianat kepada pasangan nomor urut satu. Tetapi ini adalah pilihan dan hak saya. Apalagi saya pernah berguru kepada pengasuh pondok pesantren Aqidah Usmuni Tarate”, ujar Abu Bakar salah satu tokoh masyarakat Desa Bukabu, Kecamatan Ambunten saat berbincang dengan Maduraexpsoe.com.

Sementara berkaitan dengan adanya dugaan calon bupati yang sering belusukan diluar jadwal kampanye dikawasan Ambunten dan Pasongsongan dibenarkan oleh pihak pengawas pemilih setempat.

Bahkan salah anggota TNI yang bertugas menjadi PAM Pilkada membenarkan adanya calon bupati yang sering turun ke masyarakat dengan alasan silaturahim.

“Sering kami jumpai calon bupati yang turun ke masyarakat dengan alasan silaturrahim. Padahal diluar jadwal kampanye yang bersangkuta. Temuan ini sudah kami laporkan ke Panwaslih. Semoga ditindak lanjuti sesuai aturan”, terang salah satu Anggota TNI yang bertugas di Kecamatan Ambunten Sumenep kepada Maduraexpose.com sambil meminta identitasnya disembunyikan, Kamis (12/11/2015).

(Aiz/sri/Fer)