Scroll untuk baca artikel
Hot Expose

Serka Wiyono Babinsa Patean Dampingi Pemberian Vaksin ORI-Difteri

Avatar photo
35
×

Serka Wiyono Babinsa Patean Dampingi Pemberian Vaksin ORI-Difteri

Sebarkan artikel ini

SUMENEP, MADURA EXPOSE: Kapten Arh. Erlambang Budi Prasetyo selaku Komandan Koramil 01/Kota Kodim 0827 Sumenep, pada penyampaianya mengatakan dilakukannya pemberian Vaksin imunisasi ORI-difteri secara massal ini adalah sebagai upaya memutuskan transmisi penularan penyakit difteri. Rabu, (14/2/2018).

“Kejadian luar biasa (KLB) berkaitan dengan penyakit difteri ini bisa berdampak kesemua warga masyarakat terutama pada anak didik kita tanpa mempertimbangkan status imunisasi yang sebelumnya sudah diberikan,” imbuhnya.

Dari pihak UPT Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep kegiatan vaksin ORI akan dilaksanakan sebanyak tiga putaran, dengan interval 0-1-6 bulan. ORI akan memberikan vaksin dengan ketentuan DPT-HB-Hib bagi usia 1 tahun sampai 5 thn, DT usia 5 tahun sampai 7 tahun, serta TD usia 7 tahun sampai 19 thn, “terang salah satu Bidan”.

Serka Wiyono Babinsa Patean Kecamatan Batuan Kabupaten Sumenep salah satu anggota Koramil 0827/01 Kota mengatakan awal gejalanya penyakit difteri antara lain demam 38℃, sakit pada saat menelan, selaput putih keabu-abuan di tenggorokan, leher membengkak dan sesak nafas disertai suara mengorok.

“Selain itu, bakteri Corynebacterium diptheriae akan mengeluarkan racun difteri yang bisa membuat peradangan otot jantung dan akhirnya menyebabkan kematian. Pengobatannya yaitu rawat inap di ruangan isolasi, pemberian antibiotik, dan jika perlu diberikan anti racun difteri atau Anti Difteri Serum”. terangnya.

Dikatakan juga oleh Serka Wiyono bahwa infeksi bakteri Corynebacterium Diptheriae yang dapat menyebabkan komplikasi yang serius serta tersumbatannya saluran nafas dan peradangan pada otot jantung sehingga dapat menyebabkan kematian. “tutupnya”.

------------------------