Sosok Retty Dwi Aprilia Putri Prolematika sistem pelayanan kesehatan tidak lepas dari pelayanan kesehatan yang ada. Baik menyangkut penyampaian pelayanan kesehatan kepada masyarakat, teknologi kesehatan dan pelayanan yang biasa dilakukan dokter dan tenaga paramedis. Hal inilah yang menjadi bahan diskusi Retty Dwi Aprilia Putri mahasiswi Politehnik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Surabaya. Perempuan yang biasa dipanggil Retty ini berharap di daerah kelahirannya di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur dapat menikmati pelayanan kesehatan terbaik. “Saya ingin setiap masyarakat di Kabupaten Sumenep dapat menikmati pelayanan kesehatan yang terbaik. Tanpa terkecuali daerah kepulauan dan daratan,” kata Retty, gadis kelahiran Sumenep, 02 April 1990.
Menurut gadis cantik ini, saat ini dibutuhkan optimalisasi pelayanan kesehatan guna menjamin keseimbangan kesehatan masyarakat yang tidak berlebihan tetapi tercukupi dan terlayani dengan baik. Terutama diperlukan pembangunan infrastruktur kesehatan dan pemanfaatan teknologi kesehatan yang tepat sasaran. “Banyak daerah tertinggal dan kepulauan di Sumenep masih belum menikmati pelayanan tersebut. Sehingga diperlukan dokter dan teknologi yang menyertai. Namun apakah ini sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat? Tentu diperlukan teknologi tepat guna dalam pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di sana,” ujar Retty yang pernah terpilih menjadi Juara II busana muslim 2007 di Sumenep.
Selain itu kata mantan Finalis Kaconng-Cebbing Sumenep 2006-2007 ini. Menyangkut pelayanan kesehatan diharapkan masyarakat kesadaran, bahwa harga obat yang mahal belum tentu berpengaruh positif bagi usaha pengobatan. Selanjutnya juga, diperlukan kebijaksanaan pemerintah daerah untuk menyediakan obat-obatan bermanfaat guna membantu di puskesmas-puskesmas. “Usaha pelayanan kesehatan ini masih dalam tingkat awal saja dari banyaknya permasalahan-permasalahan kesehatan. Tetapi saat ini banyak peluang dan harapan untuk meningkatkan/menciptakan kesehatan masyarakat,” terang Retty yang pernah menjadi pengurus kepanduaan Hisbul Wathon (HW) di SMA 1 Muhammadiyah Sumenep. Retty yang memiliki mata indah ini dalam pesan terakhirnya mengatakan, menciptakan pelayanan kesehatan prima atau terbaik tidak hanya menjadi tanggung jawab dokter atau pelayanan kesehatan dirumah sakit saja. “Dalam hal ini juga diperlukan peran masyarakat itu sendiri agar pelayanan kesehatan berjalan optimal,’ pungkas Retty yang sebentar lagi akan menyandang Sarjana Sains Terapan.
(rud/kmpsn)