Scroll untuk baca artikel
Surabaya Expose

Ribuan Petani Tebu Luruk Kantor Gubernur

Avatar photo
142
×

Ribuan Petani Tebu Luruk Kantor Gubernur

Sebarkan artikel ini

Ribuan petani tebu dari daerah penghasil tebu di Jatim menggelar aksi demo di Kantor Gubernur Jawa Timur, mereka menuntut Gubernur menutup Pabrik Gula Kebun Tebu Mas (KTM) di Lamongan, karena melakukan impor gula besar-besaran.

Ribuan para petani tebu menggelar aksi demo di depan Kantor Gubernur Jawa timur, dengan membawa bendera merah putih yang diikatkan di batang tebu dan spanduk bertuliskan Stop Impor Gula. Mereka mendesak Gubernur menutup pabrik gula KTM karena telah melakukan impor gula dan tidak menyerap tebu petani.

Arum Sabil, Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia mengatakan, awal berdiri pabrik gula KTM sudah berkomitmen dengan Gubernur, petani, DPR dan Polda, pabrik berjanji tidak akan melakukan impor gula dan menyerap tebu petani. Namun faktanya pabrik tersebut digunakan sebagai kedok impor gula mentah, bukan menggiling tebu petani.

“Padahal produksi gula di Jawa Timur tiap tahun mencapai 1,25 juta ton, sedangkan kebutuhan konsumsi gula di Jatim sekitar 650 ribu ton. Data itu menunjukan Jawa Timur, surplus gula 600 ribu ton. Tapi mengapa pabrik gula malah melakukan impor gula mentah hampir 100 ribu ton lebih. Untuk itu, pemprov bersama polda harus mengevaluasi keberadaan pabrik gula KTM dan memberi sanksi tegas sampai pada penutupan,” pintanya.

Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Jatim, H. Rofik yang ikut menggelar aksi demo menegaskan, pihaknya sebagai wakil rakyat akan memperjuangkan tuntutan para petani. Untuk itu, dalam waktu dekat Komisi B akan memanggil sejumlah pihak terkait, untuk mengevaluasi pabrik gula KTM dan mendesak Pemprov mengeluarkan rekomendasi penutupan pabrik KTM.

“Impor gula itu tidak hanya mematikan nasib petani lokal, tapi juga mengacak-acak harapan petani, yaitu kemandirian pangan. Untuk itu, Komisi B akan tegas dan tidak main-main dalam mengevaluasi PG KTM,” ungkap Politisi dari Fraksi PPP ini.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim, Syaifullah Yusuf, yang menemui para pendemo, mengakui awal didirikan PG KTM telah berkomitmen untuk mengambil tebu rakyat sehingga bentuk impor gula harusnya tidak dilakukan oleh perusahaan tersebut. Ternyata kini PG KTM melakukan impor, data Pemprov Jatim PG KTM telah mendatangkan gula impor sebesar 45 ribu ton dan Pemprov akan meminta PG KTM menjelaskan alasan melakukan import gula.(end)