Pulau Sapudi, Sumenep—Senyum tulus dan gotong royong menjadi pemandangan sehari-hari yang menghangatkan di tengah puing-puing sisa guncangan gempa di Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Walaupun bencana telah merenggut tempat tinggal dan menguji ketabahan, semangat kebersamaan masyarakat tidak pernah padam.
Hingga Selasa (10/7/2025), lebih dari sepekan pasca gempa, anggota Koramil 0827/20 Sapudi bersama personel Bantuan Kendali Operasi (BKO) dari Kodim 0827/Sumenep terus menunjukkan dedikasi tanpa batas. Mereka hadir di tengah masyarakat, memastikan bahwa tidak ada satu pun warga Sapudi yang merasa sendirian menghadapi musibah ini.
Pasukan Kemanusiaan di Garis Depan
Aksi kemanusiaan para prajurit TNI ini bergerak di berbagai lini, mulai dari pembersihan fisik hingga upaya pendataan yang sangat krusial. Mereka aktif membantu pendistribusian bantuan logistik di kantor kecamatan, memastikan setiap paket bantuan sampai ke tangan yang membutuhkan.
Tak hanya itu, para prajurit juga menjadi motor penggerak dalam proses asesmen kerusakan. Mereka mendampingi tim gabungan dari BPBD, Dinas PUTR, Perkimhub, dan PMI untuk menginventarisasi tingkat kerusakan rumah warga, yang dikategorikan menjadi empat tingkat: rusak sangat berat, berat, sedang, dan ringan. Data akurat ini menjadi kunci untuk mempercepat proses rehabilitasi dan penyaluran bantuan pembangunan rumah.
Aksi nyata terlihat jelas di lapangan, seperti saat personel TNI turun tangan membantu membersihkan rumah milik Matrais di Desa Tarebung, yang mengalami kerusakan cukup parah. Di lokasi ini, jerih payah para prajurit dan warga melebur menjadi satu tekad: mengembalikan kehidupan normal secepatnya.
Apresiasi untuk Semangat Gotong Royong
Komandan Koramil 0827/20 Sapudi, Kapten Kav Suparman, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah perwujudan nyata kepedulian dan tanggung jawab sosial TNI terhadap rakyat.
“Kami akan terus berada di tengah masyarakat Sapudi sampai kondisi benar-benar pulih,” ujar Kapten Suparman. “Fokus kami saat ini adalah membantu pembersihan, pendataan, serta memastikan penyaluran bantuan berjalan tepat sasaran.”
Kapten Suparman juga menyampaikan bahwa sinergi dengan pemerintah daerah dan relawan terus diperkuat untuk mempercepat rehabilitasi rumah warga. Baginya, kehadiran TNI bukan hanya sekadar bantuan fisik, tetapi juga sebagai penguat mental.
“Kami berupaya agar masyarakat bisa segera bangkit dan kembali beraktivitas seperti biasa. Yang terpenting, tidak ada warga yang merasa sendirian menghadapi musibah ini,” tegasnya dengan penuh keyakinan.
Kapten Suparman menutup pernyataannya dengan memberikan penghargaan tertinggi kepada masyarakat Sapudi. “Saya sangat bangga dan mengapresiasi warga Sapudi. Di tengah keterbatasan, mereka tetap kuat dan bahu membahu bersama TNI. Semangat inilah yang menjadi modal utama untuk bangkit,” tutupnya.
Di tengah reruntuhan, gempa mungkin telah merobohkan tembok bangunan, namun ia gagal merobohkan semangat gotong royong dan solidaritas kemanusiaan yang bersemayam kuat di dada masyarakat Pulau Sapudi. Prajurit TNI dan warga Sapudi telah membuktikan bahwa kebangkitan sejati bermula dari kepedulian bersama.

















