Jauh dibalik kejayaannya sebagai politisi muda yang bernaung dibawah partai politik PDI Perjuangan, dulu sosok Achmad Fauzi dikenal sebagai wartawan yang memiliki komptensi dibidangnya, untuk selanjutnya, dia memilih menggeluti sejumlah bisnis penting di Jakarta hingga sukses.
Achmad Fauzi pernah mendirikan sejumlah media massa, dalam rangka memberikan kontribusi bagi perjalanan demokrasi dan edukasi akhirnya terjum kedunia politik di tanah kelahirannya di Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Achmad Fauzi mengawali karir politiknya menjadi Calon Wakil Bupati (Cawabup) melalui tiket PDI Perjuangan, partai besutan Megawati dan terpilih saat mendampingi Cabup petahana Busyro Karim pada priode 2015-2020.
Pada Pilkada 2020, Achmad Fauzi kembali dipercaya PDI Perjuangan menjadi Calon Bupati Sumenep didampingi Ketua PC Muslimat NU Sumenep Dewi Khalifah (Nyai Eva).
Terbaru, Achmad Fauzi kembali dipercaya PDI Perjuangan untuk mencalonkan kembali pada Pemilihan Bupati Sumenep priode 2024-2029. Namun kali ini, Cawabupnya bukan lagi Nyai Eva tapi digantikan Ketua DPC PKB Sumenep KH Imam Hasyim, BA.
Achmad Fauzi lahir di Sumenep pada tanggal 21 Mei 1979 dari pasangan suami istri Achmad Slamet Wongsojudo dan Ainun, saudara dari MH Said Abdullah Ketua Banggar DPR RI. Fauzi memiliki saudara adik perempuan bernama Rita Agustiningsih.
Sosok Achmad Slamet Wongsoyudo dikenal sebagi pemuka agama, bahkan ada yang memanggilnya dengan sebutan Kiai karena aktivitas kegamaan yang digeluti sangat intens, meski dirinya seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ayahanda Bupati Fauzi lebih kerap dipanggil Kiai Slamet, karena aktiv juga sebagai pengurus GP Ansor Sumenep yang sangat disegani pada zamannya.
Bahkan informasi yang dihimpun Redaksi dari sejumlah sumber terdekat dilingkungan keluarga Achmad Fauzi menyebutkan, sosok Kiai Slamet Wongsojudo dikenal sangat penyayang terhadap keluarga dan kerabatnya.
Bahkan, sumber itu menyebutkan, sosok MH Said Abdullah yang sekarang menjadi Ketua Banggar DPR RI pada masa kecilnya disekolahkan oleh Ayahanda Achmad Fauzi Wongsojudo, termasuk Junaid saudara kandung Said Abdullah yang kini menjabat Kepala Desa Batuan Sumenep.
Achmad Fauzi adalah seorang anak Yatim, karena Ayahandanya Achmad Slamet Wongsoyudo wafat saat dirinya dibangku kelas 2 di SDN Pangarangan 1 kota Sumenep.
Kiai Slamet Wongsojudo meninggal pada 30 September 1985.
Sebelum meninggal, Ayahanda Achma Fauzi juga dikenal sebagai PNS di lingkungan Dinas Pendidikan & Kebudayaan, sekaligus pengawas SD.
Karena kecintaannya dalam organisasi keagamaan dan terjun langsung dengan masyarakat, akhirnya Kiai Slamet Wongsojudo memilih pensiun dini. Beliau juga dikenal sangat berani dan kritis dalam mengkritik kebijakan pemerintah yang dinilai tidak memihak wong cilik. Berbagai teror seringkali dia terima dari pihak-pihak tertentu.
“Karena tidak tahan dengan teror, Abah saya mengundurkan diri atau mengajukan pensiun dini sebagai PNS,” terang Achmad Fauzi Wongsojudo dalam sebuah kesempatan.
Setelah berhenti jadi PNS, Kiai Slamet Wongsojudo aktif di Parpol dan pilihan politiknya saat itu Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Melalui parpol berlambang Ka’bah inilah, Kiai Slamet Wongsojudo terpilih sebagai Anggota DPR Sumenep.
Dari catatan kecil inilah, dapat ditarik satu kesimpulan sederhana, bahwa darah ke-NU-an Achmad Fauzi patut diapresiasi. Tak heran, selama debutnya di panggung politik daerah, Bupati Fauzi sangat dekat dengan NU, para Kiai dan Tokoh Pesantren. (Bahkan Ketum PBNU pernah memanggil Bupati Fauzi dengan sebutan “Lora”)
Wajar kalau sukses kepemimpinannya sebagai Kepala Daerah, darah pengabdian itu mengalir dari sosok ayahandanya Kiai Achmad Slamet Wongsojudo, aktivis GP Ansor NU. [*]