Beruntung PDI Perjuangan, dalam hal ini, SETIDAKNYA: Pak Said Abdullah sebagai politisi senior “sesama parpol” asal Sumenep, karena di daerahnya di Kabupaten paling timur diujung Pulau Madura itu memiliki kader seberani Bang Haji Zainal Arifin yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Sumenep priode 2024-2029.
Seperti diketahui, sosok Haji Zainal Arifin mendadak viral kemana-mana, jadi buah bibir, menuai banyak pujian dari tokoh masyarakat dan kalangan para kiai, karena keberaniannya memberantas tempat prostitusi, yang selama ini seperti “tak tersentuh” oleh Satpol PP sebagai Penegak Perda.
Banyak tokoh terkagum-kagum, terheran-heran atas keberanian politisi yang pernah beberapa priode menjabat sebagai Kepala Desa Tambak Agung, Kecamatan Ambunten Sumenep ini. Bukan tanpa alasan, haji Zainal adalah kader PDI Perjuangan, partai besutan Megawati, yang nasionalis.
Seperti marak diberitakan media massa, H. Zainal Arifin,SH Ketua DPRD Sumenep turun langsung memastikan adanya tempat prostitusi di Desa Belluk Ares, Kecamatan Ambunten, Sumenep. Ternyata benar, di lokasi ada sejumlah PSK yang selama ini meresahkan masyarakat. Tak hanya itu, dua orang yang diduga mucikari langsung digelandang ke markas Satpol PP Sumenep untuk dilakukan pendataan dan proses pemeriksaan.
Sayangnya, seorang mucikari dikabarkan melarikan diri saat dalam perjalanan didalam mobil petugas.
Berdasarkan informasi, para PSK itu diamankan di tiga lokasi di satu Desa.
Alasan mengapa banyak yang mendukung gebrakan H. Zainal Arifin bersih-bersih PSK, karena di Kabupaten Sumenep dikenal dengan masyarakat yang dikelilingi banyak pesantren dan lembaga pendidikan Islam. Termasuk di kawasan Ambunten, banyak pesantren besar dan Ulama kharismatik yang disegani, seperti Pondok Pesantren Assadad yang diasuh oleh KH Thoifur Ali Wafa dan lainnya. Saking senangnya ada tokoh yang berani tampil didepan, memberantas prostitusi di Sumenep, ada yang sempat berkelakar PDIP Sumenep “Bersyariah”.
Tentu saja, diakui atau tidak, senang atau tidak, tindakan politisi PDI Perjuangan ini malah bisa mempertebal kecintaan para Ulama dan Kiai terhadap kepemimpinan Achmad Fauzi yang memang punya perhatian penuh terhadap pesantren.
Satu lagi, ternyata diluar aktivitasnya sebagai Ketua DPRD Sumenep dari Fraksi PDI Perjuangan, sosok Haji Zainal juga dikenal sangat religius setelah beberapa waktu lalu membangun masjid megah di rumahnya, di kawasan Desa Tambak Agung Kecamatan Ambunten.
Tak hanya itu, politisi yang gemar silaturrahim ke sejumlah kiai ini ternyata kerap menjadi imam shalat berjemaah di masjid yang dia bangun. Bahkan menjadi imam shalat jum’at atas permintaan masyarakat. PDI Perjuangan memang hebat, tiap daerah pasti memiliki orang-orang hebat yang mampu menjawab keluhan masyarakat bawah. Wajar, kalau partai ini berhasil meraih kursi terbanyak dalam Pemilu Legislatif 2024.
Ini hanyalah catatan kecil tentang perjuangan Haji Zainal Arifin dalam berkontribusi terhadap masyarakat dan pengabdiannya kepada kalangan Kiai dan tokoh pesantren. Maka nikmat apalagi yang akan didustakan PDI Perjuangan Sumenep?. Setidaknya, melalui tulisan ini, saya mengetuk hati Said Abdullah, setidaknya “merasa beruntung” karena punya kader parpol yang berani melawan kemaksiatan.
Tentu saja Ini sangat penting, karena secara tidak langsung, apa yang dilakukan Haji Zainal, telah menghapus stigma negatif yang selama ini kerap dialamatkan kepada wakil rakyat, semisal munculnya video mesum mirip anggota DPRD Sumenep yang sempat heboh beberapa waktu lalu, termasuk sederet ketidak puasan lainnya, kini telah terhapus dengan sendirinya dengan taring sang politisi dari PDI Perjuangan. “Selamat Berjuang Para Wakil Rakyat di DPRD Sumenep”. Merdeka!. [*]