Scroll untuk baca artikel
Catatan RedaksiHeadline News

Klaim PKB Tak Pungut Mahar Politik Pilkada, Peluang Kiai Unais Masih Ada?

Avatar photo
659
×

Klaim PKB Tak Pungut Mahar Politik Pilkada, Peluang Kiai Unais Masih Ada?

Sebarkan artikel ini

Oleh: Ferry Arbania

Ilustrasi: KH Unais Ali Hisyam Ambil Formulir Bacabup di PKB Sumenep pada Pilkada Sumenep 2019. [Istimewa.]

Muhaimin Iskandar atau lebih populer dipanggil Cak Imin mengungkap syarat mejadi calon kepala daerah yang diusung PKB wajib menerapkan visi misi perubahan, bukan lagi sekadar jargon saat Pilpres tetapi perlu diterapkan oleh seluruh pemerintah mendatang.

“Perubahan ini kan bukan soal kepemimpinan atau keberlanjutan kepemimpinan, bukan! Ini sudah selesai Pilpres,” kata Cak Imin di kutip dari Trito yang terbit Rabu (1/5/2024).

Mantan Cawapres Anies Baswedan ini menjelaskan, proses seleksi kandidat calon kepala daerah saat ini, pihaknya tak membebankan biaya mahar atau politik uang dalam proses seleksi. Namun untuk logistik Pilkada ditanggung kontestan tanpa ada campur tangan parpol.

“Tidak ada, jadi partai memfasilitasi tapi soal pendanaan kita tidak bisa membantu. Enggak ada mahar-maharan, dari dulu enggak ada,” imbuhnya.

Melihat pernyataan tegas dari Ketum PKB Cak Imin ini, sejumlah elit PKB di Sumenep memiliki banyak harapan agar parpol tersebut bisa memberikan rekom kepada kader sendiri yang hendak maju dalam Pilkada Sumenep 2024.

Salah satu kader PKB yang dianggap paling layak mendapat rekom DPP PKB dalam kontestasi politik Pilkada tahun ini, salah satunya mantan Anggot DPR RI KH Unais Ali Hisyam.

Beberapa tokoh PKB Sumenep yang dikonfirmasi media ini, sejak beberapa bulan terakhir sangat berharap agar PKB mencalonkan kadernya sendiri sebagai Calon kepala daerah melawan petahana. Sosok Kiai Unais Ali Hisyam paling banyak diperbincangkan.
Kendati demikian, hingga artikel ini ditulis belum ada tanda-tanda yang meyakinkan pilihan rekom PKB akan jatuh pada sosok kiai yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Aswaj Ambunten tersebut.

Sebaliknya, muncul prediksi kuat dikalangan politisi Sumenep akan terjadinya koalisi PKB dengan PDI Perjuangan dalam Pilkada 2024 ini. Kemungkinan itu dipertegas dengan pernyataan Kiai Kamalil Irsyad Ketua Desk Pilkada 2024 Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumenep saat dikonfirmasi Reporter Saipul Bahri pada 3 Juni 2024.

“Iya benar, kita bakal Berkoalisi dengan PDI Perjuangan,” katanya melalui voice note kepada awak media.

Kendati demikian, Mantan Anggota DPRD Sumenep itu belum bisa memastikan siap calon yang akan disandingkan dengan Cabup petahana nantinya, pihaknya masih menunggu keputusan dari Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Jawa Timur.

“Cuma untuk menentukan orang (calon.red) masih menunggu keputusan dari DPW, karena memang banyak pendaftar yang masuk ke kita ini,” pungkasnya.

Apapun hasilnya, banyak berharap Pilkada Sumenep tidak berlangsung dengan calon tunggal, itu wajar, karena selain PDI Perjuangan, satu-satunya parpol yang memenuhi syarat mengusung calon sendiri adalah PKB.

Apabila klaim Cak Imin benar-benar diwujudkan tak ada mahar politik pilkada, maka kemungkinan koalisi PKB berkoalisi dengan PDIP dalam Pilkada Sumenep masih berpeluang terjadi perubahan kebijakan, membatalkan koalisi demi mengusung kader sendiri dalam memenangkan konstestasi politik.

Akankah PKB mengusung kadernya sendiri melawan calon bupati petahana yang diusung PDI Perjuangan? Pilkada Sumenep kali ini memang lebih “ruwet”, setidaknya mengingatkan kita pada apa yang pernah diucapkan Will Rogers,”Politik itu mahal, bahkan untuk kalah pun kita harus mengeluarkan banyak uang.” [*]