MADURA EXPOSE–Kepala Seksi Penerangan Mobile, Film dan Media Elektronik, Eko Suhartono Hadie mengapreasiasi positif pemberitaan Madura Expose berjudul RGS FM Sumenep “Abaikan” Instruksi Gubernur Jatim, Edisi Senin 18 April 2016. Menurutnya, pro kontra tentang pembubaran RGS FM tidak hanya menjadi pembahasan Gubernur melalui KPI Jawa Timur, melainkan sudah menggelinding ke kantor Kominfo pusat.
“Sejak awal kami sudah menyampaikan pentingnya pemerintah mempertahankan RGS FM sebagai radio milik Pemda yang berbasis informasi dibawah naungan Kominfo. Sumenep itu memiliki ratusan pulau yang memerlukan informasi yang bisa diakses secara mudah melalui radio”, ujarnya kepada Madura Expose, Rabu 20 April 2016.
Pihaknya juga berharap kondisi tidak sehat di RGS FM segera berakhir dan meminta pihak managment segera melakukan perombakan.
“Kalau misalnya ada pegawai (Penyiar Radio PNS) yang sudah tidak “sehat”, apalagi terindikasi bermasalah, sebaiknya tarik saja ke Kominfo agar tidak merusak managemen radio”, imbuhnya.
Eko menambahkan, RGS FM harus dipertahankan dan dibebaskan dari pegawai yang terindikasi mengambil keuntungan pribadi.
“Direkturnya harus tegas, kalau ada bawahannya yang bermain atau sudah melampaui kapasitasnya harus ditegur dan kelau dia PNS, tarik saja ke timur (Kantor Kominfo)”, pungkasnya.
Sementara Muchlis Hartono, salah satu pendiri sekaligus penyiar radio RGS FM mengaku kecewa dengan adanya crew yang selama ini bertindak seolah-olah lebih hebat dari pegawai lainnya, bahkan dengan direkturnya sekalipun.
“Saya satu-satunya saksi hidup yang mengetahui bagaimana sejarah radio ini berdiri dengan susah payah sejak tahun 1986 dan baru terealisasi pada tahun 1989”, ungkap Muchlis Hartono saat berbincang dengan Madura Expose. [Ris/Fer]
