MADURAEXPOSE.com–Hingga hari kesepuluh setelah melakukan aksi unjuk rasa dan audidensi dengan Wakil Bupati (Wabup) Sumenep Achmad Fauzi,tampaknya belum ada kejelasan kapan dokumen penewaran proyek akan dibuka dengan melibatkan LPSE setempat.
“Kami berharap Pak Wabup tidak lemot untuk segera memberikan penejelasan secara transparan,apa hasil evaluasi dengan pihak-pihak terkait”,jelas Imam Suafii,Koordinator Forum Kontraktor Sunenep (FKS) kepada MaduraExpose.com,Rabu 2 Agustus 2017.
Imam Syafii mengaku tetap tidak puas terhadap pihak kantor Layanan Pengadaan Secara Elektronik- LPSE Kabupaten Sumenep yang hingga saat ini belum ada iktikad baik untuk membuka dokumen penawaran lelang secara transparan.
Pernyataan itu disampaikan Imam Syafii saat disinggung terkait adanya kemungkinan digelarnya aksi unjuk rasa berikutnya dengan jumlah yang lebih banyak.
Mantan Ketua PMII Sumenep ini kembali membeberkan adanya dugaan monopoli pemenangan tender yang dilakukan oleh pihak Unit Layanan Pengadaan dibawah arahan LPSE.
“Dengan ini kami menggugat secara terbuka, agar pihak LPSE segera membuka kembali dokumen penawaran selama proses lelang secara transparan agar tidak menimbulkan gejolak berkepanjangan,” pungkasnya.
Beranda Radar Pemkab
Radar PemkabMADURASUMENEP EXPOSE
KISRUH PEMBAGIAN PROYEK, LPSE SUMENEP TERANCAM DEMO LANJUTAN
Penulis MADURA EXPOSE – 27/07/2017115 0
Forum Kontraktor Sumenep melancarkan aksinya menuntut pihak LPSE Sumenep transparan soal pemenang tender. (Dok.MaduraExpose.com)
MADURAEXPOSE.COM—Korlap Aksi dari Forum Kontraktor Sumenep (FKS) Imam Syafii mengaku tetap tidak puas terhadap pihak kantor Layanan Pengadaan Secara Elektronik- LPSE Kabupaten Sumenep yang hingga saat ini belum ada iktikad baik untuk membuka dokumen penawaran lelang secara transparan.
Pernyataan itu disampaikan Imam Syafii saat disinggung terkait adanya kemungkinan digelarnya aksi unjuk rasa berikutnya dengan jumlah yang lebih banyak.
Mantan Ketua PMII Sumenep ini kembali membeberkan adanya dugaan monopoli pemenangan tender yang dilakukan oleh pihak Unit Layanan Pengadaan dibawah arahan LPSE.
“Dengan ini kami menggugat secara terbuka, agar pihak LPSE segera membuka kembali dokumen penawaran selama proses lelang secara transparan agar tidak menimbulkan gejolak berkepanjangan,” ungkap Imam SYafii, Koordinator Forum Kontraktor Sumenep kepada MaduraExpose.com, Kamis 27 Juli 2017.
Salah satu kejanggalan dalam proses lelang tersebut, lanjut Imam, pemenangnya diduga kuat hanya dimenangkan oleh segelintir kontraktor secara monopoli.
“Sekali lagi, kami tantang pihak LPSE membuka dokumen penawaran supaya jelas siapa saja pemenang lelang berikut rasionalisasinya berdasarkan aturan juga seperti apa,” timpalnya dengan nada tinggi.
Mendapat tantangan dari Forum Kontraktor Sumenep, LPSE malah terkesan ciut dengan berdalih masih akan meminta petunjuk dari pihak Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
“Kalau tidak nanti, besok lah kami minta persetujuan bisa tidak dibuka kembali (dokumen penawaran itu). Nanti kami minta petunjuk (LKPP) dulu,” ujar Agus Dwi Saputra, Ketua LPSE Sumenep berdalih kepada awak media.
Sementara pernyataan Wabup Fauzi sebelumnya kepada awak media memastikan untuk menngungkap kisruh proyek tersebut dengan melakukan evaluasi diienternal Pemkab.
“Kami akan evaluasi secara menyeluruh, termasuk tudingan keterlibatan oknum dalam proses lelang, ” janjinya mantap.
Fauzi mengancam akan menindak tegas oknum pejabat maupun pihak rekanan yang terlibat dengan memberikan sanksi tegas. Untuk itu, pihaknya perlu waktu melakukan evaluasi terhadap pihak-pihak terkait.
[Ferry]