Toni, siswa SMA SUmenep yang menjadi korban kekerasan anak dibawah umur didampingi kuasa hukum Ach.Supyadi/Istimewa
MADURA EXPOSE— Direktur aktivis Kontra’SM, Zamrud Khan mengaku ikut prihatin kasus yang menimpa Toni, siswa SMA Sumenep yang menjadi korban kekerasan anak dibawah umur hingga mengalami cacat dibagian tangan kanannya yang digoreng paksa oleh para pelaku dirumah RD, yang diduga seorang pengacara di Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Zamrud yang saat ini berada di Surabaya dalam rangka koordinasi Dewan Pers terkait laporan Tabloid Mata Sumenep mengatakan, Kepala Desa Paberasan, tempat domisili Toni pernah mengkomunikasikan kasus warganya yang masih bawah umur itu ke kakaknya Azam Khan.
“Kades Paberasan itu dik pernah mengkomunikasikan (minta tolong) ke Bang Azam soal kasus Toni. Semoga teman-teman di Sumenep yang mengkawal kasus itu berhasil meyakinkan pihak Polres supaya bisa segera menangkap semua pelaku”, terangnya melalui sambungan telpon pribadinya, Jum’at Siang (29/1/2016).
Seperti diketahi, Azam Khan adalah seorang pengacara senior asal Sumenep yang tinggal di Jakarta. Beberapa tahun terakhir menjadi pengurus program acara Indonesia Lawyer Club (ILC) milik TVOne.
[fer/mec]