Sajak terbaru: Ferry Arbania
Jangan bercanda Tuhan,
Kangen ini sudah memuncak diubun-ubun
bisakah engkau tiupkan angin laut sebentar saja ke daratan
Lihatlah, betap rinduku pada kampung halaman
Jangan bercanda Tuhan
Meski Ibuku tak melahirkan aku dikepulauan
mereka yang terlantar di pelabuhan adalah manusia-Mu juga
mereka mulai tidak sabar dan saling menyalahkan
Jangan Bercanda Tuhan
Puisi ini bukan lelucon
lihatlah wajah ibuku menanti dengan penuh cemas
bukankah cinta-Mu mengalir ditelapak kakinya
Ombak, kapal, perahu dan maut
kini semuanya berbaur dalam selimut
Sayangnya, kami tidak mengantuk
kami tidak jug abosan hidup
Jangan bercanda tuhan
rindu ini memanggilmu dengan do’a dan sumpah serapah
jika tak ada jalan lain meniti laut
terbangkanlah wajah ibuku pada bulan
Pelabuhan Kalianget, Senin Malam 13 Juli 2015