Scroll untuk baca artikel
SUMENEP EXPOSE

GP Ansor Desak Kapolres Usut Tuntas Penyebar Bible di Sumenep

Avatar photo
182
×

GP Ansor Desak Kapolres Usut Tuntas Penyebar Bible di Sumenep

Sebarkan artikel ini

MADURAEXPOSE.COM— Hampir satu bulan, kasus peredaran buku bible dan sejumlah atribut kaum kristiani menyebar di sejumlah sekolah umum di Kabupaten Sumenep, namun hingga saat ini pihak kepolisian belum memenuhi tuntutan sejumlah kalangan, terutama dari tokoh umat Muslim setempat.

Persoalan ini juga mendapat reaksi keras dari Ketua GP Ansor Sumenep, Muhri Zain. Menurutnya, kasus penyebaran buku bible dan segala atributnya tersebut harus diusut tuntas hngga keakar-akarnya, karena dianggap meresahkan dan bisa memicu konflik horizontal antar pemeluk agama yang selama ini terjalin harmonis.

“Bahkan kami sudah mendatangi Kapolres meminta agar mengusut tuntas aksi yg sengaja dilakukan oleh DHC Kejuangan 45. Polres tidak ada alasan lagi karena sudah ada pelaku, ada barang bukti dan ada banyak saksi,” tegas Muhri Zain, Ketua GP Ansor melalui pesan disalah satu media sosial resminya kepada Maduaexpose.com, Minggu (12/03/2017).

Mantan aktivis PMII ini menandaskan, kasus penyebaran bible dilembaga pendidikan tersebut sudah sangat terang benderang dan sudah selayaknya pelaku dimintai pertanggung jawaban.

“Kami juga meminta Kapolres usut sampe tuntas DHC kejuangan 45 itu. DHC 45 sebagai penyelenggara bertanggungjawab dalam kejadian tersebut. Bahkan DHC 45 juga dinilai menyalahgunakan rekomendasi yang telah dikeluarkannya,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan (Wasbang) oleh DHC 45 Sumenep bersama yayasan SuBM di sejumlah sekolah umum disertai dengan aksi pemberian bingkisan gratis kepada siswa berupa buku bible dan sejumlah atribut kristen. Tak ayal, persoalan itu membuat umat Islam marah dan meminta Polres Sumenep menindak tegas semua pihak yang terlibat.

Untuk diketahui, kegiatan sosialisasi Wasbang itu rencananya akan dilaksanakan selama tiga hari yakni 21-23 Februari 2017 dengan target 12 Sekolah Dasar. Namun karena mendapat kecaman dan protes keras dari umat Islam setempat, akhirnya kegiatan itu dihentikan. Anehnya lagi, sejumlah orang yang sudah diamankan dan diserahkan kepihak Polres Sumenep dilepaskan begitu saja.

“Kami menyayangkan pihak Polres telah melepas beberapa orang yang diduga telah menyebarkan buku bible dan atribut umat kristiani ke sekolah umum itu,” ujar Habib Beny, Sekretaris Gerakan Umat Islam Sumenep (Guis) .

Sementara Kapolres Sumenep AKBP H. Joseph Ananta Pinora, S.IK saat dimintai tanggapan terkait tuntutan dari Ketua GP Ansor Sumenep menyanggupi dengan singkat.

“(Pak Kapolres, Ketua GP Ansor Sumenep meminta pihak Polres mengusut tuntaspenyebaran bible di sekolah umum) Ok Pak….”, jawabnya singkat.

[Ferry]