MADURAEXPOSE.COM–Imam Arifin, Ketua Forum Analisis dan Advokasi Anggaran (FA3) Sumenep menuding pihak ESDM Sumenep dan Camat Pasongsongan sangat lamban alias lemot dalam menangani semburan gas yang ditemukan warga dari galian Sumur bor di Desa Soddara, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, Madura, Jawa Timur.
“Harusnya pihak ESDM dan Camat Pasongsongan bergerak cepat mengejar hasil uji laboratorium dari sampel yang sudah dibawah pada pertengan bulan lalu. Ini sampai sekarang belum juga ada kejelasan. Ini patut disayangkan karena warga disekitar pengeboran sudah mulai gelisah,” ujar Imam Arifin, Direktur FA3 Sumenep, Madura kepada Maduraexpose.com, Senin 12 Desember 2016.
Pihaknya juga mendesak seluruh pihak terkait bertindak tepat dan cepat untuk menyelamatkan hasil kandungan gas yang sangat dimungkinkan dapat menopang kesejahteraan masyarakat Desa Soddara tersebut. Hal itu, lanjut Imam, menjadi sangat penting, karena tiap hari, sumur bor milik warga tersebut diprediksi menghasilkan ribuan liter kandungan gas yang harus diselamatkan atau setidaknya difungsikan.
“Sekali lagi mendesak pihak Camat pasongsongan untuk segera mendesak Pihak ESDM Setkab Sumenep untuk segera mengumumkan hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh Badan Geologi Kementerian ESDM,”pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Badan Geologi Kementerian ESDM sempat turun mengecek langsung keberadaan Sumur bor milik warga Desa Soddara yang mengeluarkan semburan gas pada Kamis 17 Nopember 2016 lalu.Saat itu, pihak ESDM juga melibatkan Tim survey guna melakukan pengamatan seberapa bahaya damnpak gas yang cukup tinggi tersebut. Sebuah uji coba sederhana dilakukan dengan cara mengarahkan gas dari dalam sumur itu kedalam kantong plastik berukuran 2 liter.
“Hasilnya, hanya dalam hitungan setengah detik, kantong plastik berukuran 2 liter sudah penuh dengan gas. Sedang percobaan pada plastiki berukuran 4 liter memerlukan waktu 1 detik,” ujar Moh. Hermiyanto dari Badan Geologi, Kementerian ESDM di lokasi sumur gas milik Warga Desa Soddara, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, Madura, Jawa Timur. [Arbania]