MaduraExpose.com- Pemerintahan Busyro Karim- Soengkono Sidik (Abussidik) sebentar lagi tamat setelah hampir 5 tahun menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sumenep priode 2010-2015.
Busyro Karim yang mantan Ketua DPRD dua priode ini melenggang sebagai ke medan Pilkada setelah mengantongi rekom dari DPP PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) didampingi Soengkono Sidik dari Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP).
Duet partai besar antara PKB dan PDI Perjuangan diprediksi akan terjadi lagi pada Pilkada Sumenep tahun ini, yang dijadwalkan pada tanggal 9 Desember 2015.
Sayangnya, Soengkono Siddik tak lagi dipercaya partai moncong putih itu dengan alasan tidak loyal terhadap parpol pengusung. Apalagi, mantan Kepala Bappeda tersebut ditengarai ‘melangkahi’ orang-orang PDIP dalam memutuskan rencana politiknya untuk maju dalam Pilkada kali ini sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup). Bahkan hasrat Soengkono makin menggebu-gebu disampaikan melalui sejumlah media massa. Tak tanggung-tanggung, dirinya mengklaim akan didampingi Ramdlan Siraj (mantan Bupati Sumenep) sebagai Cabupnya.
Rupanya tekad Soengkono Sidik yang hendak melawan Busyro Karim ini tidak disukai oleh para petinggi parpol besutan Megawati Soekarno Putri, yang nota bene telah berjasa mengantarkan dirinya sebagai Wakil Bupati Sumenep priode 2010-2015.
Dari hari ke hari, kabar Soengkono akan maju sendiri menjadi Calon Bupati Sumenep kian menggurita dan menyebar tak hanya dikalangan media, melainkan juga di tengah masyarakat secara meluas. Disinilah, keharmonisan Bupati dan Wakil Bupati mulai terasa merenggang dan bahkan terkesan jalan sendiri-sendiri.
sejumlah pengamat politik di Sumenep menafsirkan, dengan majunya Soengkono Siddik sebagai Cabup 2015, diprediksi akan merusak kekuatan masing-masing pendukung Abussidik, termasuk kepercayaan mereka yang selama ini terbangun dengan baik akan berganti menjadi perpecahan yang sangat merugikan bagi kedua tokoh tersebut.
“Jika tidak segera dikondisikan dengan baik, para relawan dan simpatisan Abussidik bisa jadi bumerang bagi keduanya. Dan bukan mustahil akan pindah kelain tokoh kandidat baru”, ujar Nurhidayat, analis politik dari Sumekar Network, Rabu 25 Juni 2015.
Sebelumnya Soengkono Siddik, saat ditemui diruang kerjanya sempat tertegun disinggung apakah tidak sebaiknya dilanjutkan Abussidik Jilid II seperti yang dilakukan oleh Soekarwo dan Syaifullah Yusuf dalam Pemilihan Gunernur Jatim tetap berkomitmen melanjutkan KarSA Jilid II hingga sukses dan terpilih lagi memimpin Jawa Timur.
“Soal pendukung Abussidik, saya tetap eksis komunikasi dengan mereka. Apalagi dalam survei kami, suara saya masih bersaing dengan Buya”, ujarnya baru-baru ini.
Bahkan, Soengkono dengan tegas mengklaim sudah menemukan partai politik sebagai kendaraan untuk maju menjadi Cabup dalam Pilkada Sumenep 2015 .
Seongkono juga menepis adanya rumor ditengah masyarakat yang menyatakan dirinya telah mundur atau gagal mencalonkan diri.
“Yang mengatakan saya mundur itu Fitnah Mas. Saya tetap akan maju melalui tiket Parpol”, tandasnya menambahkan.
Sayangnya, Soengkono enggan menyebutkan partai apa gerangan yang akan mengusung dirinya. Ia beralasan, jika partai pengusung dibocorkan lebih awal, akan terjadi fitnah lain yang tidak diharapkan.
“Belum saatnya saya bocorkan parpol apa. Tapi yang jelas sudah ada kok”, paparnya.
Soengkono juga bilang, dirinya sudah mematangkan konsep pemenangan, baik yang masih dalam tataran konsep maupun yang sudah dijalankan, Seperti Apa?
“Maaf tidak bisa saya sampaikan sekarang. Nanti malah ditiru sama calon yang lain”, pungkasnya sambil melempar senyum simpul meminta MaduraExpose.com memaklumi untuk tidak memaksa.
(Fer)