Scroll untuk baca artikel
Radar Pemkab

Bupati Pamekasan dan Anggota DPR Saling Serang

Avatar photo
189
×

Bupati Pamekasan dan Anggota DPR Saling Serang

Sebarkan artikel ini
Kholulurrahman, Anggota DPR RI/Istimewa

Pamekasan, Maduraexpose.com- Ada yang bilang sosok Kholilurrahman anggota DPR RI (mantan bupati Pamekasan) dan Achmad Syafii yang saat ini kembali menjabat Bupati Pamekasan sulit dipertemukan, termasuk wacana pendirian pabrik gula di pulau garam tersebut.

Kholilurrahman menilai rencana pendirian pabrik gula (PG) di Pulau Madura, khususnya Pamekasan dinilai mustahil. Menurutnya, kondisi tanah di daerah Pamekasan dan Sampang Madura tidak cocok dan tidak produktif.

“(Buktinya) Informasi yang masuk ke saya, hasil uji coba tanaman tebu di Sampang dan Pamekasan katanya gagal total”, jelas Kholilurrahman mantan Bupati Pamekasan yang juga anggota DPR RI kepada awak media.

Kholil menambahkan, kondisi kecocokan tanah produktif di Pamekasan perlu ditinjau kembali sebelum pendirian pabrik gula direalisasikan. Sebab hasil uji coba penanaman tebu yang gagal total di daerah Pamekasan dan Sampang itu menjadi bukti kongkrit bahwa lahannya tidak produktif.

Pendirian pabrik gula harus diimbangi dengan kemampuan lahan yang mampu menghasilkan target produksi secara maksimal. Meski Kholil mengaku belum mendengar secara detil, namun dirinya mengaku sudah bisa memprediksi pendirian pabrik gula di kawasan Madura sangat sulit tercapai.

Disisi lain, Bupati Pamekasan Achmad Syafii justru mengaku optimis pendirian pabrik gula di Madura akan tercapai sesuai target. Keyakinan itu tumbuh dengan melihat ketersediaan lahan di Pamekasan yang sangat potensial dengan luas lahan mencapai 22.090 hektare. Sementara prasayarat mendirikan pabrik itu, lanjut dia, hanya dikisaran 7-10 ribu hektare.

Pihaknya juga merinci, ketersediaan lahan potensial yang dipersiapkan untuk pendirian pabrik gula di Madura mencapai 124.975 hektare.

“ Lahan produktif di Bangkalan saja seluas 43.596 hektare, Sampang 42.636 hektare, Pamekasan 22.091 hektare, dan Sumenep seluas 16.651 hektare”, paparnya.
(v@t/tim/fer)