MADURAEXPOSE.COM–Sekitar Pukul 13.00 wib, sejumlah warga Desa Guluk-Guluk yang hendak mengambil bantuan beras bersubsidi terpaksa pulang dengan tangan hampa, karena tak ada satupun pegawai kecamatan maupun perangkat desa yang berjaga ditempat penimbunan beras tersebut.
“Tak oning nekak pas tadek se ajegeh Pak. Terpaksa kauleh paleman tak olle beras (Nggak tau juga pak, ini kok malah tidak satupun petugas yang berjaga. Terpaksa pulang tidak membawa beras, Red.) “, ujar salah satu warga yang enggan dibeberkan identitasnya.
Sementara Itu H. Afif, Kaur Umum dan Tata Ruang yang tengah bertugas di Balai Desa Guluk-Guluk ikut menyayangkan pengalihan beras provinsi tersebut kerumah warga. Pihaknya menyarankan, agar beras bersubsidi tersebut dipindah kembali ke Balai Desa agar tidak menimbulkan fitnah dan kecemburuan sosial.
“Demi menjaga kondusifitas Desa Guluk-Guluk, kami menyarankan agar beras bersubsidi itu dikembalikan ke Balai Desa agar tidak mengundang kecemburuan sosial dan fitnah, ” ungkap H. Afif kepada MaduraExpose.com diruang kerjanya, Rabu 11 Oktober 2017.
Sementara Essur, Plt Sekdes yang juga merangkap korlap raskin/rastra Kecamatan Guluk-Guluk saat dikonfirmasi sebelunya tidak membantah kalau beras provinsi tersebut ditaruh dirumah warga.
“Iyeh bedeh eroma, esabek e penggir lorong. Masak esabe’h ekon be’na, be’en ajegeeh? (ya, ada dirumah, ditaruh dipinggir jalan. Masak mau ditaruh dirumahmu.Apa kamu yang mau jaga), “ungkap Essur saat dikonfirmasi via telpon dengan nada ketus dan terdengar kurang sopan kepada awak media dengan bahasa Madura yang kasar.
(ras/fer)