Scroll untuk baca artikel
DAERAH

Aksi Konyol Kejurnas Seri 2 Motocross Banten

Avatar photo
51
×

Aksi Konyol Kejurnas Seri 2 Motocross Banten

Sebarkan artikel ini

“Makanya di dalam tim kami, biasanya yang memberi kode atau semangat kepada pebalap, adalah orang yang dianggap dekat dengan pebalap saja. Karena, orang tersebut dianggap sudah tahu kemampuan pebalap. Sementara kru tim yang lain hanya memberi masukan kepada orang dekat itu, untuk diinformasikan ke pebalap. Jadi enggak semua kru tim bisa seenaknya memberikan kode atau menyemangati pebalap,” jelas instruktur tim Pesona Indonesia MX.

Kendati demikian, Aep Dadang mengakui untuk kelas SE 50 cc yang diisi pebalap cilik, peran kru tim atau bahkan orang tua di sirkuit sangat penting. “Seperti contoh, memberikan petunjuk racing line yang tepat. Tapi tetap saja, sebetulnya hal itu tidak boleh, jika dilakukan di dalam sirkuit.”

Lebih lanjut, pria akrab dipanggil Babap itu menjelaskan, bahwa gelaran kejurnas Motocross harus dikemas lebih baik lagi oleh panitia untuk mengantisipasi hal-hal demikian.

“Seperti misalnya ada tanda khusus untuk kru tim agar bisa mengakses ke tempat mana saja yang diperbolehkan. Bahkan kalau bisa ada tim dari pihak penyelenggara yang mengurusi seperti itu, biar tertib. Tentu juga, harus ada sikap dan aksi dari PP IMI (Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia), seperti pemberian sanksi,” katanya.

Menanggapi itu, Iwa Kusdinar, Ketua Komisi Motocross, Grasstrack dan Supermoto PP IMI, yang juga sempat Dapurpacu.com mintai keterangan, mengatakan, “Kami sebetulnya sudah menyediakan tempat khusus bagi kru tim, untuk menyampaikan informasi lewat pit board. Selain itu kami juga sudah berikan garis pembatas, tapi tetap saja mereka masuk ke area sirkuit. Bahkan kami sudah pernah memberikan denda, tapi tanggapan mereka malah lebih memilih mambayar denda tersebut.” Patut disayangkan.

------------------------