MADURAEXPOSE.COM—Dua orang panitia Hari Jadi Sumenep degan tampang preman tiba-tiba melarang wartawan dengan suara keras dan sama sekali tidak menghargai kehadiran menteri sosial (Mensos), Khafifah Indar Parawansa yang tengah beridiri diatas panggung menyampaikan sambutan.
Anehnya lagi, beberapa orang yang jelas-jelas bukan wartawan, justru dibiarkan mengambil gambar Menteri Khafifah dekat panggung.
“Dua panitia yang melarang wartawan itu sempat bikin gaduh dan mereka hampir terlibat aksi saling pukul. Untungnya panitia itu menyadari kekeliurannya,” terang Heri, wartawan online yang tengah meliput kejadian tersebut.
Pelarangan terhadap wartawan MaduraExpose.com itu berbuntut perang mulut didepan Menteri Sosial. Ulah memalukan dua panitia tersebut terjadi pada pukul 8.45 menit situasi di depan panggung utama Prosesi Arya Wiraraja dalam rangka Peringatan Hari Jadi Sumenep ke 747.
Acara tersebut sengaja dipusatkan di depan Masjid Jamik sempat terjadi kericuhan antara pihak panitia dengan salah satu wartawan online yang hendak mengambil gambar Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa, Minggu 30 Oktober 2016.
Peristiwa ini sangat disayangkan oleh kalangan wartawan, karena pelarangan tersebut sangat tidak beralasan dan terkesan tebang pilih.
“Kericuhan itu dipicu oleh dua panitia yang tiba-tiba melarang wartawan MaduraExpose.com yang hendak mengambil gambar Menteri Sosial yang tengah menyampaikan sambutan. Padahal, rekan wartawan itu sudah dilengkapi dengan atribut berupa kartu PERS dari panitia,” ujar Heri, salah satu wartawan online yang menyaksikan kejadian tersebut.
Tak hanya itu, puluhan wartawan malah diminta duduk dibawah terop, disaat kegiatan tengah berlangsung.
“Kami melihat, panitia gagal membangun komunikasi dengan awak media. Percuma juga diberi kartu pengenal PERS kalau sebagian panitiannya malah berbuat arogan,” pungkasnya. [zal/J88]