MADURA EXPOSE—Dua bayi dan satu anak berumur 18 bulan ini, tiba-tiba didekap erat oleh dua wanita yang tiba-tiba merasakan ketakutan luar bisa, begitu melihat batangan plafon kayu penyanggah yang sudah lapuk dilangit-langit kamar hendak ambruk di zal anak kelas III-B, lantai II RSUD Slamet Martodirjo, Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Ambruknya plafon yang terbuat dari triplek itu tiba-tiba ambruk keruangan pasien anak yang hanya berukuran 4,5 meter x 6 meter. Informasi yang beredar dikalangan wartawan menyebutkan, saat insiden itu terjadi, ada dua bayi tengah dirawat di ruang zal nahas itu.
Dua keluarga pasien bernama Hamriyah (27) Warga Desa Rongdhalem, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang dan satu lagi, yakni Finda (21) Warga Desa Larangan Dalam, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan mengaku sangat trauma dan khawatir ruangan yang mereka tempati ikut ambruk.
Informasinya saat kejadian, di zal anak kelas III-B itu, Hamriyah tengah menunggui putrinya, Sahratul Wirah umur 18 bulan. Sedang Finda mengaku sedang mendampingi bayinya yangberumur 10 bulan
Dua perempuan yang tengah menjaga anak mereka itu dibuat kaget oleh suara keras seperti orang membuka pintu dengan keras. Namun begitu wajahnya mengarah kelangit zal anak itu, tiba-tiba potongan plafon kayu terlihat bergelantung hendak ambruk.
Dua wanita ini langsung mendekap anak mereka menjaga kemungkinan terburuk. Ternyata benar, dalam hitungan menit, kayu plafon itu benar-benar ambruk dan menimpa tubuh mereka. Peristiwa ini terjadi pada Jumat, 29 April 2016
Kemarin sebagai peringatan kepada orang tua atau keluarga pasien agar berhati-hati. [dbs/naz]