MADURA EXPOSE—Suasana diruang Aula Sutanto Mapolres Sumenep tiba-tiba dipenuhi puluhan wartawan dan sejumlah elit kepolisian, termasuk Kapolres AKBP Rendra Radita Dewayana, Wakapolres, Kasatreskrim, Kabag Ops, Kasubag Humas dan sejumlah perwira lainnya.
Dalam pertemuan tersebut dihabahas kesalah pahaman antara wartawan yang meliput dengan Kasatreskrim yang baru menjabat.
Didepan puluhan wartawan, Kasatreskrim dengan legowo meminta maaf kepada seluruh awak media, terutama empat jurnalis yang diduga jadi korban pengusiran.
Permintaan maaf juga disampaikan Kapolres Sumenep AKBP Rendra Radita Dewayana, sebagai pimpinan di Mapolres tersebut.
“Kami minta maaf atas kejadian ini, karena bagaimanapun, saya yang paling bertanggung jawab sebagai pimpinan Polres,” terang Kapolres Sumenep, AKBP Rendra Radita Dewayana didepan wartawan, Senin 16 Mei 2016.
Sementara Ibnu Hajar, jurnalis radio di Kabupaten Sumenep turut menyampaikan permintaan maaf atas kejadian yang menimpa rekan-rekannya saat melakukan peliputan.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah wartawan yang saat itu secara kebetulan bersama anggota LSM tengah meliput razia cafe di dua tempat, yakni Cafe Ayu dan Zurin. Diluar dugaan tiba-tiba Kasatreskrim memarahi sejumlah orang didalam Aula Sutanto.Diruangan tersebut ada empat wartawan yang tengah meliput. Mereka adalaha Ferry Arbania (www.maduraexpose.com), Rono Hartono (News Madura) dan Etto Hartono (Portal Madura). [rah/khz]