Scroll untuk baca artikel
Hot Expose

Ternyata, Busyro Karim Pernah Tersungkur Lawan Ramdlan di Pilkada 2005

Avatar photo
173
×

Ternyata, Busyro Karim Pernah Tersungkur Lawan Ramdlan di Pilkada 2005

Sebarkan artikel ini

Sumenep, Maduraexpose.com- Pada pelaksanaan Pilkada Sumenep tahun ini oleh sebagian kalangan ibarat membuka luka lama kekalahan Busyro Karim yang saat itu kalah telak atas pasangan Ramdlan Siraj-Moch Dahlan (PPP-PPNUI) dalam pertarungan Pilkada Sumenep 2005.

Selama 10 tahun sosok Ramdlan Siraj dan Busyro Karim seperti daun talas dan air yang hanya mampu bertemu dalam selentingan acara tanpa bisa duduk bersama menentukan arah Sumenep kedepan yang jauh lebih baik. Bahkan ada yang membandingkan, er pemerintahan Ramlan Siraj jauh lebih baik dari yang dijalani Busyro Karim selama hampir 5 tahun, meski hal tersebut tidak sepenuhnya jadi pembenaran.

Masih segar dalam ingatan kita, saa Pilkada Sumenep tahun 2005, Busyro Karim kalah telak saat menjadi ‘penantang’nya Ramdlan Siraj sebagai calon incumbent saat itu. Dan tahun ini, Busyro Karim kembali berhadapan dengan kekuatan dahsyat dari loyalis dan pendukung pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam, Karang Cempaka, Bluto itu, yang kini merapat menjadi dewan ketua Pemenangan pasangan calon (paslon) Zainal Abidin-Dewi Khalifah. Sejumlah pengamat bilang, adanya Kiai Ramdlan di garis depan kubu Zainal Abidin-Dewi Khalifah sudah barang tentu akan sangat menyulitkan gerakan politik Busyro dalam memenangkan pertarungan sengit yang hanya dua paslon.

“Pertarungan Zainal Abidin dan Busyro Karim pada Pilkada tahun ini betul-betul ngeri. Bagaimana tidak, di kubu Zainal ada Kiai Ramdlan yang pernah mengalahkan Kiai Busyro pada Pilkada Sumenep tahun 2005. Apalgi saya dengar kabar, istrinya pak Zainal itu masih ponakannya Pakde Karwo Gubernur Jawa Timur. Ini benar-benar akan menyulitkan langkah incumbent”, ujar Mamat Hidayat, salah satu pengamat politik dari Sumekar Network, Rabu 12 Agustus 2015.

Sementara Kiai Ramdlan Siraj saat ditemui di rumah H.Kamil (HK) dalam acara Haul Akbar baru-baru ini, mengatakan dukungannya terhadap Zainal Abidin-Dewi Khalifah bukan untuk kepentingan pribadi.

“Saya mendukung pak ZA, karena beliu jauh lebih mampu untuk membawa Sumenep menuju perubahan nyata yang bukan sekedar janji politik. Apalagi beliau sudah sangat matang ditataran pemerintahan selama menjadi pejabat penting dilingkungn Pemprov Jawa Timur. Haqqul yaqin, fainsyaallah istkhoro dan perjuangan kami akan mengantarkan calon kami menjemput kemenangan dalam Pilkada 9 Desember 2015’, ujarnya.

Untuk diktahui, saat KH.Ramdlan Siraj menjadi petahana pada Pilkada Sumenep 2005, Busyro Karim berpasangan dengan -Moch Romli (PKB) KH M. Afif Hasan-Malik Effendi (PAN, PDIP dan PKS), KH Moh Ramdlan Siraj-Moch Dahlan (PPP dan PPNUI), KH Abdul Muiz Ali Wafa-Siti Aisyah (Koalisi Rakyat Bersatu-gabungan partai gurem seperti PBR, PKPB dan PNI Marhaen) dan Abdul Madjid Tawil-KH Abdul Wakir Abdullah (Gokar dan PKPI).

Hasil Pelaksanaan hingga proses penghitungan suara, Ramdlan Siraj- – Moch Dahlan dinyatakan menang. Akankah Busyro Karim-Achmad Fauzi tersungkur lagi seperi pada Pilkada Sumenep 2005 silam?

(mex/fer)