Maduraexpose.com- Seminar dan Dialog terbuka Front Pemuda Madura Kepulauan (FPMK) dihadiri oleh Humas Santos dan Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) di Hotel Suramadu, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Sabtu 11 Juli 2015.
Dalam seminar kali ini, SKK Migas lebih banyak memberikan materi yang lebih mengarah pada proses atau tahapan bagaimana minyak dan gas (migas) dilakukan.
“Sebelum memasuki tahapan eksplorasi , kita perkenalkan kegiatan usaha hilir yang meliputi pengolahan, transportasi dan pemasaran”, ujar Elan Biantoro, Kepala Bagian Humas SKK Miga didepan ratusan Mahasiswa dan peserta seminar dan dialog terbuka Raperda Migas di Sumenep dan Prospek Migas Madura, Sabtu 11 Juli 2015.
Menurutnya, ada beberapa tahapan dalam kegiatan pokok dalam industri migas, setidaknya ada lima tahapan kegiatan, yakni eksplorasi, produksi, pengolahan, transportasi, dan pemasaran.
“Kemduian dibagi lagi menjadi dua kategori berupa kegiatan hulu dan hilir migas”, imbuhnya.
Elan menjabarkan, disebut eksplorasi karena menyangkut studi geologi, geofisika, seismik dan pengeboran.
“Eskplorasi ini merupakan tahap awal dari seluruh rangkaian kegiatan usaha hulu migas. Tujuannya mencari cadangan migas baru di Madura”, paparnya lebih rinci.
Jika kegiatan eksplorasi lancar, lanjut Elan, maka kegiatan dilanjutkan pada tahapan berikutnya, yakni kegiatan produksi.
“Tahapan produksi ini untuk mengangkat migas dari dalam sumur yang sebelumnya dilakukan pengeboran dengan menggunakan tubing dan dialirkan menuju separator (alat pemisah gas dan air, Red)”, pungkasnya.
Sementara Ketua FPMK, Asep Irama justru tampak gerah, karena Ketua Pansus Raperda Migas, Darul Hasyim tidak hadir meski sebelumnya telah diundang dan menyatakan siap.
“Ketua Pansus Raperda Migas DPRD Sumenep sangat tidak konsisten. Tiba-tiba dia menggagalkan untuk datang ke seminar Raperda migas ini dengan alasan yang sangat tidak rasional”, ujar Asep Irama, Ketua FPMK sekaligus penanggung jawab pelaksana kegiatan seminar.
FERRY ARBANIA