Scroll untuk baca artikel
Editor's Choice

Said Abdullah Minta Kepolisian Tegas Proses Hukum Pembakaran Motor Guru Honorer

Avatar photo
375
×

Said Abdullah Minta Kepolisian Tegas Proses Hukum Pembakaran Motor Guru Honorer

Sebarkan artikel ini
Said Abdullah, Ketua Banggar DPR RI/Istimewa.

Sumenep, Maduraexpose.com– Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah meminta mengapresiasi pihak Polres Sumenep yang dinilai responsif menangani kasus murid membakar sepeda motor milik seorang guru honorer di Kepulauan Sumenep.

“Kami ucapkan terima kasih kepada aparat kepolisian yang responsif menangani kasus ini,” ujar Said Abdullah di Sumenep.

Pihaknya juga meminta kasus tersebut diproses hukum secara tegas agar memberikan efek jera.

“Saya harap hukum berjalan tegas untuk memberikan efek jera,” imbuh Said menandaskan,” tandasnya.

Politisi senior PDI Perjuangan asal Kota Sumenep ini turun langsung menyerahkan bantuan 1 unit sepeda motor kepada korban kekerasan oleh siswanya tersebut.
Selain itu, Said Abdullah juga memberikan bantuan uang tunai senilai Rp15 juta kepada guru honorer itu, bertempat di kediamannya Kelurahan Pajagalan, Kecamatan Kota Sumenep.

“Saya merasa prihatin atas kejadian yang menimpa Pak Nurdin ini. Beliau seorang guru honorer selama 30 tahun justru menjadi korban kekerasan. Saya harap ini menjadi kasus terakhir,” tutur Said Abdullah di Sumenep, Selasa 28 Januari 2025.
.
Menurut paman dari Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo ini, bantuan terhadap korban kekerasan oleh muridnya sendiri tersebut sebagai sikap peduli terhadap kasus yang menimpa seorang guru.

Dijelaskan Said Abdullah, penghormatan terhadap guru sebagai ujung tombak pendidikan sangat penting dilakukan semua pihak.

Diberitakan sebelumnya, Warga Sumenep digegerkan dengan kasus pembakaran speda motor milik Ahmad Nurdin (52) seorang guru honorer di Desa Pajanangger, Kecamatan Arjasa, Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Peristiwa memilukan itu bermula pada Senin (13/01/2025), ketika Nurdin memberikan nasehat kepada siswa saat menjadi pembina upacara.

Saat itu Nurdin mengingatkan siswanya agar tidak kasar terhadap orang tua. Namun, nasihat ini ditanggapi emosi oleh pelaku berinisial AQ (19 tahun) hingga membakar motor milik guru honorer nahas tersebut disertai ancaman dengan senjata tajam berupa sebilah pedang. [*]