MADURA EXPOSE–Rencana pemerintahan Busyro Karim-Achmad Fauzi yang akan merelokasi para pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Taman Adipur atau Taman Bungan Sumenep dipastikan berjalan alot dan tidak semudah membalikkan tangan. Indikasinya, ada “upeti” yang terlanjur masuk ke sejumlah oknum pejabat tertentu.
“Sepuluh tahun lebih kami jualan di taman bunga ini tidak gratis Mas. Kami bayar pada oknum pejabat agar tetap bisa berdagang di Taman Adipura ini”, ujar salah satu PKL Taman Bung (TB) yang enggan dipublikasikan namanya kepada Madura Expose, Minggu dini hari 3 April 2016.
Sejumlah pedagang lain mengaku sangat keberatan rencana pemindahan PKL Taman Bunga ke Lapangan Giling Sumenep dengan alasa akan mematikan mata pencaharian mereka.
“Kalau digiling suasananya sepi begitu. Orang yang biasa membawa kedandaraan roda dua akan kesulitan bila harus pindah ke Lapangan Giling. Intinya kami menolak relokasi pasar ini”, terang Abdul Azizi, salah satu PKL kepada Madura Expose.
Pihak meminta pihak pemerintah daerah bersikap bijak dan sebisa mungkin mempertahankan para PKL yang selama puluhan tahun berjualan di taman terbesar yang berhadapan dengan Masjid AGung, Kota Sumenep ini. [fer]
