Scroll untuk baca artikel
Expose Utama

Rekom PKB ke FJ, Akankah KH Unais Ali Hisyam ke PDIP Mengikuti Jejak KH Taufiqurrahman Menangkan Achmad Fauzi?

Avatar photo
184
×

Rekom PKB ke FJ, Akankah KH Unais Ali Hisyam ke PDIP Mengikuti Jejak KH Taufiqurrahman Menangkan Achmad Fauzi?

Sebarkan artikel ini

[vc_row][vc_column][vc_column_text]SUMENEP, MADURAEXPOSE.COM– Detik-detik turunnya rekom DPP PKB untuk bakal calon Bupati Sumenep seolah menjadi hantu yang mengerikan bagi pihak-pihak tertentu yang dari awal jungkir balik hendak bertarung melawan Achmad Fauzi (Ketua DPC PDI Perjuangan) di Pilkada Sumenep 9 Desember 2020.

Banyak pihak yang seolah “mengentengkan”, bahwa melawan Achmad Fauzi itu bukan perkara sulit. Mudah ditaklukkan dan seterusnya. Benarkah begitu?
Kembali ke rekom DPP PKB yang terkesan diulur-ulur itu, membuat beberapa tokoh malah yang nota bene punya peran penting di PKB Sumenep disinyalir tidak sepenuhnya akan mendukung calon yang diusung partai tersebut. Bahkan KH.Taufiqurrahman,FM yang tidak asing lagi dikalangan tokoh partai besutan Gusdur itu yang sekarang menjabat sebagai Rais Syuriah PCNU Sumenep, meski atas nama pribadi, telah menyatakan siap di garda depan untuk memenangkan pasangan calon Achmad Fauzi-Dewi Khalifah.

Tragisnya lagi, di internal PKB terlihat tidak sekokoh Pilkada sebelumnya dalam menentukan pasangan calon. Itu terlihat sejak partai ini dinahkodai oleh KH. Imam Hasyim. Padahal dalam kurun waktu hampir sepuluh tahun dalam dua priode kepemimpinan Bupati Busyro Karim, PKB dan PDI Perjuangan merupakan koalisi permanen. Belum lagi PKB ‘kelompok” KH Unais Ali Hisyam.

Tak heran jika salah satu wartawan pernah menulis opini begini: politik membelah diri yang dimainkan KH A Busyro Karim tampak berjalan mulus. Tanpa curiga, akhir-akhir ini publik percaya bahwa Kiai Busyro sudah diacuhkan oleh PKB. … merefresh ingatan, pada 6 Juni 2018 lalu, pada Muscab IV DPC PKB Sumenep, KH A Busyro Karim terpilih sebagai ketua dewan syuro dan KH Imam Hasyim sebagai ketua tanfidz, posisi yang sebelumnya dijabat Kiai Busyro.

Kiai Imam Hasyim, yang saat ini dikesankan sebagai tokoh antagonis dalam upaya membuang KH A Busyro Karim dari gerbong PKB, saat itu terpilih secara aklamasi di Muscab PKB. Dan ingat, Muscab itu digelar di Pondok Pesantren Al-Karimiyyah Beraji, Gapura, tanpa polemik dan intrik. [Pilkada Sumenep 2020: Marwah PKB & Politik Zigzag Kiai Busyro. https://madura.santrinews.com/Halaqah/368/Pilkada-Sumenep-2020-Marwah-PKB-Politik-Zigzag-Kiai-Busyro]

Dalam situasi politik yang kian tak menentu ini, seperti akan menguntungkan paslon tertentu. Sebab diam-diam warga NU yang selama ini “terkonsentrasi” ke putra Annuqayah,secara tidak langsung suaranya akan terpecah menjadi beberapa kelompok. Diantaranya pendukung Ra Mamak, yang tidak rela “jagoannya” hanya di posisi Cawabup.

Bahkan baru-baru ini, seperti ditulis media ini, heboh soal beredarnya foto pasangan calon Fattah Jasin-Ra Fikri yang cukup menggemparkan banyak kalangan mengingat sebelumnya santer diberitakan jika kubu Fattah Jasin [FJ] ditolak loyalis dan relawan Ra Mamak untuk disandingkan menjadi Calon Wakil Bupati mantan Kepala Dishub Provinsi tersebut.

Fattah Jasin yang konon mengantongi surat tugas dari DPP PKB itu bekerja keras untuk menggandeng Ra Mamak karena yang bersangkutan merupakan tokoh pesantren dari kalangan NU sekaligus memiliki posisi strategis sebagai Ketua DPC PPP Sumenep.

Apalagi, salah satu syarat mencalonkan diri melalui PKB tergolong cukup berat, seperti disampaikan Sekretaris DPW PKB Jawa Timur Badrud Taman beberapa waktu lalu di Sumenep.

Terkait penolakan dijadikannya Ra Mamak (KH.Mohammad Shalhuddin Warist,Red) sebagai bakal calon Wakil Bupati mendampingi Fattah Jasin itu terungkap dalam sebuah konfirmasi media .

Dengan demikian, Kiai Fathol secara terang-terangan menagatakan bahwa Ra Mamak harus tetap maju sebagai Bacabup bukan Bawacabup.

“Alasan mendasar harus di M I. Beliau adalah tokoh muda yang cerdas, santun dan bersih. Ra Mamak juga putera tokoh karismatik NU yang betul-betul kader NU, sehingga kami bisa optimis bahwa beliau tepat sekali ada di M 1,” demikian Ketua Loayalis dan Relawan Ra Mamak (LRR) For Sumenenp I, Kiai Fathol Bari dilansir SantriNews.com seperti dikutip Maduraexpose.com, Rabu 1 Juli 2020.

Sebelumnya, Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Jatim Badrud Tamam yang juga hadir kala itu mengatakan bahwa, Fattah Jasin harus mampu menggalang kekuatan politik dengan menjalin silaturrahim ke berbagai tokoh masyarakat, pesantren dan ormas, lebih-lebih kalangan NU.

Selain itu, Fattah Jasin juga diminta untuk menjaring wakilnya dan membangun koalisi dengan partai lain.
Bahkan saat itu, Badrud Tamam yang saat ini menjabat sebagai Bupati Pamekasan ini mengisyaratkan agar Fattah Jasin menggandeng Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumenep Ra Mamak sebagai Bakal Calon Wakil Bupati (Bawacabup) yang akan diusung PKB.

Lantas Bagaimana nasib KH.Unais Ali Hisyam, jika PKB benar-benar merekom Fattah Jasin dan Ra Mamak di Pilkada Sumenep 2020?
Pertanyaan diatas seolah menjadi “isntrumen galau” bagi sosok KH Unais Ali Hisyam maupun para pendukungnya.

Pada detik-detik turunnya rekom DPP PKB ini, dewa keburuntungan akan mengarah ke Fattah Jasin yang dikabarkan akan menggandeng Ra Mamak, putra terbaik Annuqayah. Jika itu terjadi, mungkinkah KH Unais akan ikut bergabung dengan poros tengah seperti diwacanakan oleh Sekretaris Partai Bulan Bintang (PBB) Sumenep kemarin.

Kalaupun ya, di Koalisi Poros Tengah pun sepertinya belum terdengar nama Unais Ali Hisyam. Yang cukup santer diganungkan justru sosok Ra Mamak yang merupakan putra terbaik lainnya di Annuqayah. Mungkinkah KH.Unais Ali Hisyam akan bergabung dengan KH Taufiqurrahma,FM dibarisan PDI Perjuangan untuk memenangkan pasangan Calon Achmad Fauzi dan Nyi Eva alias Dewi Khalifah yang merupakan istri tercinta Ketua MUI Sumenep KH.Safraji?. Kita tunggu tanggal mainnya. Salam. [/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]