Pulau Raas – Sumenep (MaduraExpose.com)- Tragedi maut yang menewaskan puluhan orang yang turut serta dalam Pengantin Laut (sebutan untuk rombongan pengantin yang tenggelam) menyita perhatian sekaligus keprihatinan mendalam dari banyak pihak.
Tak terkecuali dari kalangan pengasuh Pondok Pesantren Kafud Duja dan Ponpes Sirajul Akhyar, Desa Brakas, Pulau Raas, Sumenep yang langsung melakukan shalat sunah dan do’a bersama, berharap agar seluruh korban hilang, baik yang meninggal maupun selamat agar segera ditemukan.
Do’a bersama ratusan santri ini diikuti oleh warga setempat dengan bersama-sama melakukan do’a bersama dan pembacaan surat yasiin. Setelah itu para jamaah membacakan solawat nariyah secara bersama-sama.
Para santri perempuan dan laki-laki lebur dalam khusu’ mendalam. Bahkan sebagian dari mereka tampak menangis histeris. Maklum, mayoritas korban tenggelam dalam Pengantin Laut tersebut masih keluarga dan sanak famili.
“Karena sebagian santri masih kerabat dan keluarga korban, maka dengan do’a bersama, kami berharap pertolongan Allah SWT supaya semua korban segera ditemukan dan para keluarga korban diberikan keteguhan hati karena ini bagian dari takdir”, ujar KH.Marwi, Pengasuh Pondok Pesantren Kasyfud Duja, Desa Brakas, Kecamatan (Pulau) Raas, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis (9/10/2014).
Informasi terbaru yang dihimpun MaduraExpose.com menyebutkan, jumlah korban yang ditemukan sebanyak 28 orang dengan rincian, 17 diantaranya ditemukan dalam keadaan meninggal.
(Asa/Fer)