Akibatnya, realisasi saluran irigasi lebih tinggi dari jalan yang biasa di lalui warga.
“Saya yakin pengerjaan saluran air di Perum Permata Selong tidak ditimbang dulu kemiringannya (elifasi). Jadinya begini, saluran air malah lebih tinggi dari jalan. Ini bahaya karena air akan menggenang dan itu bisa mendatangkan masalah dikemudian hari”, tutur Anwar, warga Perum Permata Selong saat berbincang dengan MaduraExpose.com, Kamis (25/12/2014).
Proyek tersebut dengan menelan anggaran sebesar Rp 199.500.000. yang bersumber dari APBD Tahun 2014. Pelaksana proyek dikerjakan oleh CV. Cendana Indah. Kegiatan ini untuk penataan lingkungan pemukiman penduduk Perdesaan oleh Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
Pengerajaan saluran irigasi di Perumahan warga itu rupanya sampai juga ketelinga anggota DPRD setempat. Aulia Rahman, Wakil Ketua Komisi III, saat dikonfirmasi MaduraExpose.com ikut menyesalkan pelaksanaan proyek asal-asalan tersebut. Rahman berjanji akan memanggil pihak Dinas PU Cipta Karya untuk evaluasi kinerja.
“Kami juga akan turun ke lapangan guna memantau langsung pekerjaan proyek tersebut”,ungkap Ailia Rahman, politisi Partai Demokrat dari Kecamatan Torjun, Sampang ini kepada MaduraExpose.com.
pihaknya juga mengaku sangat kecewa karena dalam area proyek tidak dipasang papan informasi yang mencantumkan volume proyek dan sebagainya.
Sementara Wahyu Prihartono, Kepala Dinas Cikatarung, saat dikonfirmasi mengaku sudah melakukan peneguran terhadap pihak rekanan.
“Rekanan sudah di tegor dan masalah papan informasi tidak tertera volume, koreksi kita”, ujarnya via sms yang dikirim kepada MaduraExpose.com.
(Ms/Fer).