Maduraexpose.com- Upaya memasukkan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menjadi banom NU dalam Muktamar ke-33 di Jombang berbuntut banyak protes dari kalangan muda NU, terutama dari organisasi mahasiswa berafiliasi nahdhiyin.
Bahkan seorang Netter menyampaikan kekecewannya yang mendalam melalui media sosial facebook, seperti yang disampaikan oleh pemilik akun Nenk Shofieya.
“Sangat disayangkan arogansi keputusan komisi muktamar NU 33 yg menjadikan PMII sebagai badan otonom (banom,Red)”, tulis wanita berhijab ini di melalui akun facebooknya, Kamis 6 Agustus 2015.
Sebelumnya, Ketua Umum PB PMII, Aminuiddin Ma’ruf juga menyampaikan sikap keberatan terhadap keputusan Sidang Komisi Organisasi Muktamar ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur itu yang hendak memasukkan PMII sebagai banom ke dalam AD/ART NU.
Dijelaskan Ma’ruf, secara historis memang tidak bisa dipungkiri bahwa PMII memang lahir dari NU melalui Deklarsi Munarjati pada tahun 1972 di Kota Malang. Kendati demikian, organisasi yang berbendera warna kuning itu telah menyatakan independen atau tidak terikat dengan organisasi apapun.
(fer/***)