Sebanyak 7 orang perwakilan petani garam se Madura yang di dampingi oleh Kaukus Muda Indonesia (KMI) Jawa Timur, mendatangi Kantor Dewan Perwalan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Jakarta dengan tujuan kepada komisi V1, untuk mengungkapkan aspirasi masyarakat petani garam di Madura. Rombongan P2GM di temui oleh wakil ketua komisi V1an yaitu DR.Farid Alfaus dan Najib khan.
Kedatangan para perwakilan Petani garam Madura ke komisi V1 DPR-RI ini, terkait permasalahan garam yang melanda petani yang tergabung dalam P2GM. Mereka membawa aspirasi masyarakat petani garam se Madura. Berikut tiga tuntutan yang mereka sampaikan:
1. Revisi Permendag no.58 /2012 dikarnakan dinilai tidak memihak pada kepentingan rakyat,
2. Pemerjntah harus dengan tegas menolak impor garam karena garam rakyat masih melimpah di ladang penggaraman,
3. Merekomendasikan kepada DPR-RI komisi V1, untuk menolak permohonan Penyertaan modal negara (PMN) PT Garam tahun angaran 2015 karena dinilai tidak tepat dengan keadaan internal PT Garam yang masih compang camping, terbukti dengan adanya penetapan tersangka mantan pejabat teras PT Garam oleh Kejati Jawa Timur.
selain itu PT garam selama ini tidak maksimal dalam upaya mewujudkan swasembada garam nasional, makah seakan akan PT Garam selama ini bertindak sebagai kompetitornya petani garam, ungkap Moh Salim sebagai motor audensi di hadapan wakil ketua komisi V1.
Salim menambahkan di hadapan wakil rakyat di gedung terhormat, terbukti dengan adanya kabar jual beli hasil produksi dari PT Garam kepada PT Garindo sebanyak 50.000 ton tahun 2014, sehingga harga garam rakyat tidak stabil dan murah, tambah pemuda asal Kecamatan Jrengik.
Menanggapi permasalahan tersebut, wakil ketua komisi V1, Dr Farid menyambut positif kedatangan perwakilan petani garam dari Madura tersebut dan pihaknya berjanji untuk menindak lanjuti aspirasi dari petani garam Madura.
“Aspirasi ini akan kami tindak lanjuti ke rapat paripurna dalam penentuan PMN BUMN 2015, untuk lebih akuratnya lagi, tolong dilengkapi dengan bukti-bukti sehingga kami bisa mempelajari lebih detail”, ujar Farid kepada MaduraExpose.com di Jakarta.
(Ms/fer).