Scroll untuk baca artikel
Catatan RedaksiEditor's Choice

Perlakuan “Orang-Orang Dekat” Achmad Fauzi, Bukber di Keraton Versus Diatas Karpet Lusuh Kompleks Kantor Bupati

Avatar photo
1011
×

Perlakuan “Orang-Orang Dekat” Achmad Fauzi, Bukber di Keraton Versus Diatas Karpet Lusuh Kompleks Kantor Bupati

Sebarkan artikel ini
ist. buka puasa bersama bupati Sumenep

Oleh: Ferry Arbania*

Tak bermaksud membeda-bedakan perlakuan Bupati Sumenep oleh orang-orang dekatnya dilingkungan Pemkab terhadap ratusan wartawan, dalam momen “Buka Puasa Bersama”, yang tempatnya sangat tidak wajar, kalau tidak ingin disebut tidak pantas, dengan tempat lesehan di atas karpet kumal, sisi barat bagian belakang komplek kantor Bupati, panas pula.

Acara Buka puasa bersama Bupati Sumenep ini digelar pada hari Rabu 3 April 2024.
Pemandangan yang terlihat sangat menyedihkan itu, seolah hendak memperlihatkan betapa “kurang
“ dihormatinya kalangan wartawan, (sekali lagi) oleh orang-orang dekat Achmad Fauzi. Kecuali instruksinya memang dari “Bapak Bupati?”,

“Heran juga kenapa tempat bukber sekelas Bupati dan Wartawan kok tempatnya diatas aspal dengan alas begitu?, mending depan kantor Pemkab ada rumputnya sekalian, biar terkesan lebih alami,” celetuk salah satu petinggi PWI Sumenep.

Perlakuan orang-orang dekat bupati ini, kalau tidak diinstrospeksi, justru dapat merusak “niat baik” Bupati yang ingin terus membangun sinergitas yang baik dengan kalangan Insan Pers.

Mirisnya lagi, dalam acara silaturrahmi dan buka puasa bersama Insan Pers dan Bupati Sumenep Achmad Fauzi itu juga dihadiri oleh sejumlah Kepala OPD, termasuk Indra Wahyudi Kepala Dinas Kominfo yang baru dilantik beberapa waktu yang lalu.

Barangkali orang-orang dekat, atau bisa jadi sengaja mendekat terus ke Bupati itu, sedang lupa, bahwa kehadiran Insan Pers itu harus setara dengan pejabat eksekutif, setidak diperalkukan layak dan lebih manusiawi, sewajarnya, lebih wajar atau apapun istilahnya.

Ini penting karena Bupati dan Insan Pers sama-sama menjalankan tugas penting sebagai pilar demokrasi.

Kenapa insan Pers perlu diperlakukan dengan “semestinya”, karena hubungan wartawan dengan bupati dan hubungan Bupati dengan seluruh Kepala OPD sangat jauh berbeda, dibatasi dengan istilah atasan dan bawahan, tapi tidak dengan insan Pers.

Fenomena Silaturrahmi dan buka puasa bersama Bupati dan Insan Pers ini justru terlihat mencolok, kalau dibandingkan antara perlakuan “orang-orang dekat Bupati” dengan acara yang hampir sama, yakni “Silaturrahmi Bupati Sumenep dengan Alim Ulama, Tokoh Agama, dan Tokoh Masyarakat se-Kabupaten Sumenep”, yang digelar pada hari Kamis 4 April 2024.

Dalam acara ini, suasana kebatinannya lebih “Manusiawi” dibanding yang dirasakan oleh ratusan wartawan yang duduk diatas karpet merah yang sudah terlihat lusuh dan kumal.

Terlepas dari siapa yang diundang dan hadir dalam acara pada hari Kamis tersebut, perbedaan tempatnya saja sudah sangat berbeda, Pendopo Agung Keraton Versus Karpet Lusuh diatas Aspal, Belakang Kantor Pemkab pula.

Mungkin saja, sebagian orang-orang dekat Bupati hanya berpikir instan yang penting menggugurkan tugas atasan. Atau bisa jadi ada “isi kepalanya” sangat anti terhadap Insan Pers, hingga diperlakukan kurang manusiawi.

Atau bisa jadi, dalam benak mereka, ada yang menganggap Insan Pers hanya urusan berita dan perlu diperlakukan khusus meski ini bulan suci Ramadhan. Semoga saja itu hanya sebuah “keteledorang” yang tak perlu diulang lagi.

Namun kalau dilakukan dengan senagaja, maka pandangan picik orang-orang dekat Bupati wajib dihentikan, karena pandangan itu tidak fair,perlu segera ‘di-restart’ nalar berpikirnya, agar kedepan, hubungan baik wartawan dan Bupati tak semirip “api dalam sekam,” yang siap membakar lumbung-lumbung data dengan berita yang (bisa jadi) oleh Bupati Fauzi, sebisa mungkin, untuk diredam “amarahnya”. [*]

Artikel ini telah tayang sebelumnya di situs Policeline.Sumenep (MaduraExpose.com Network)dengan judul: Perlakuan “Orang-Orang Dekat” Achmad Fauzi, Bukber di Keraton Versus Diatas Karpet Lusuh Kompleks Kantor Bupati