Bangkalan, Maduraexpose.com- Wacana menjadikan Madura sebagai Provinsi oleh kalangan elit di pulau garam tersebut terus digulirkan. Dan hari ini, merupakan musyawarah ke IV di Gedung Cakra, Universitas Trunojoyo Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Sabtu 25 Juli 2015.
Hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah pejabat negara diantaranya Kapolri Jendral Badrodin Hainti dan Menteri dalam Negeri yang mewakili sambutan Presiden Jokowi.
Kepada awak media, Menteri dalam negeri (Mendagri) mengatakan ide Madura menjadi provinsi bukan solusi yang tepat untuk membangun Madura.
Hal yang tak jauh berbeda juga disampaikan Kapolri di Bangkalan. Menurutnya, Madura bisa sejahtera dan berkembang itu tidak harus perovinsi, melainkan dengan terus melakukan hal-hal kreatif semisal industrialisasi di Madura.
“Beberapa tahun lalu sebelum Suramadu diresmikan, saya membayangkan Madura akan menjadi kawasan yang hebat dan maju. Di Madura menjadi kawasan yang sangat strategis dengan memanfaatkan potensi yang ada, termasuk industrialisasi”, ujarnya.
Terkait dengan wacana Madura menjadi provinsi, pihaknya ‘menyarankan’ supaya lebih mengedepankan kepada pemberdayaan sumber daya alam dan sumber daya manusianya.
“Harus dengan pertimbangan secara matang, dengan melihat kelebihan dan kekurangannya. Sebab membangun Madura tidak harus menjadi propinsi”, imbuhnya.
Sementara Syaifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Timur, yang ikut hadir dalam kegiatan musyawarah IV, dihubungi usai acara sambutan para pejabat negara mengatakan, usulan Madura Provinsi bukan solusi tepat untuk memajukan masyarakat Madura. Pihaknya menilai, untuk menjadi provinsi harus dipertimbangkan kesiapan SDM nya secara keseluruhan.