Scroll untuk baca artikel
Hot Expose

Pelaku Pengeroyokan Ponakan Bupati Tak Ditahan, Ini Alasan Kapolres Sumenep

Avatar photo
1415
×

Pelaku Pengeroyokan Ponakan Bupati Tak Ditahan, Ini Alasan Kapolres Sumenep

Sebarkan artikel ini
Kapolres Sumenep, Madura, Jawa Timur, AKBP H. Joseph Ananta Pinora, SIK., M.Si

MADURAEXPOSE.COM–—Hingga saat ini pihak kepolisian belum melakukan penahanan terhadap sejumlah pelaku dugaa pengeroyokan terhadap Achmad Zaky Tamimi, Rizal dan Lukman Effendi, warga Kacongan, Kecamatan Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Menurut Kapolres Sumenep AKBP H. Joseph Ananta Pinora, SIK., M.Si, tidak ditahannya para terlapor dugaan kasus pengeroyokan tersebut karena belum gelar perkara dan masih dalam prsoses pemeriksaan.

“Terlapor tidak ditahan karena masih dalam proses pemeriksaan dan nanti kita gelar perkara,” ujar Kapolres Sumenep AKBP H. Joseph Ananta Pinora, SIK., M.Si kepada awak media, di Kedai Keraton Sumenep, Rabu (25/01/2017.

Seperti diberitakan, kasus dugaan pengeroyokan terhadap keponakan Bupati Sumenep A.Busyro Karim dipastikan terus memanas, karena dari pihak keluarga korban menginginkan seluruh terlapor ditahan dan diproses sesuai hukum.

“Damai-damai bagaimana, kami berharap agar semua pelaku itu ditahan dan diproses sesuai hukum,” ujar Roni Hartono, kaka kandung Lukman Effendi, salah satu korban pengeroyokan dalam perjalanan menuju Kantor PWI Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Diberitakan sejumlah media sebelumnya, sejak dilaporkan Salah satu korban penganiayaan dan pembacokan di depan masjid Agung atau sebelah utara Mapolsek Kota Sumenep, Lukman Efendi (30), mengalami luka yang diduga akibat sabetan senjata tajam sedalam 10 cm dan lebar 5 cm. Namun pembacokan dengan senjata tajam ini dibantah oleh pihak kepolisian setempat.

Sementara, Hozaimah, ibu Zaky dan kakak Lukman, yang berada di lokasi saat kejadian, menjelaskan, pihaknya melihat dengan jelas jika salah satu orang yang menyerang anak dan adiknya itu ada yang membawa senjata sajam. Senjata itulah yang digunakan pelaku untuk membacok Lukman hingga mengalami luka cukup parah.

“Lihat lukanya aja mas, saya lihat dengan mata kepala sendiri ada pelaku yang membawa senjata tajam,” kata Hoszaimah.

Menurutnya, tidak adanya barang bukti berupa senjata tajam yang disita polisi diduga karena barang tersebut sudah diamankan oleh pelaku sehingga pada saat penyitaan dilakukan tidak ditemukan adanya senjata tajam yang dimaksud.

“Mungkin ketika polisi mengamankan, senjata itu sudah disembunyikan mas,” tambahnya.

Seperti diberitakan, Tiga warga Sumenep, Madura, Jawa Tiamur menjadi korban pengeroyokan di sebelah utara Kantor Polsek Kota. Bahkan salah satu korban mengalami luka bacok. Ketiga korban tersebut, yakni Rizal (21) warga Dusun Patenongan, Desa Parsanga, Achmad Zaky Tamimi (21) warga Kelurahan Pajagalan, dan Lukman Efendi (30) warga Dusun Sarpaan, Desa Kacongan, Kecamatan Kota.

Selain itu, berdasarkan informasi yang dihimpun dilapangan, selain melepas salah seorang pelaku, mobil Suzuki Katana Nopol M 873 A yang diduga milik salah seorang pelaku juga dibiarkan bebas, padahal mobil tersebut merupakan cara untuk menangkap para pelaku pengeroyokan dan pembacokan, karena pada waktu kejadian para pelaku diduga mengambi senjata tajam dan benda pemukul lainnya dari mobil tersebut.

Untuk diketahui, selain Rizal, dua korban pengeroyokan,yakni Zaki dan Lukman Efendi (30) ternyata masih keponakan Bupati Sumenep, Busyro Karim. [Zen/Zam/fer]